• Beranda
  • Berita
  • Kipas Angin Dapat Cegah Kematian Bayi Secara Tiba-tiba

Kipas Angin Dapat Cegah Kematian Bayi Secara Tiba-tiba

7 Oktober 2008 09:54 WIB
Los Angeles (ANTARA News) - Penggunaan kipas angin ketika bayi sedang tidur dapat secara mencolok mengurangi kematian bayi secara tiba-tiba (SIDS), demikian hasil suatu studi baru yang disiarkan Senin. Studi tersebut, yang dilakukan oleh para peneliti di lembaga medis AS, Kaiser Permanente, adalah yang pertama yang memusatkan perhatian hubungan antara saluran udara ruangan dan SIDS. Studi itu menyimpulkan bahwa ketika mayi terlelap di satu ruangan yang pertukaran udaranya dilakukan oleh kipas angin, terdapat 72 persen resiko yang lebih rendah akan SIDS dibandingkan dengan yang dihadapi bayi yang tidur di satu ruangan tanpa kipas angin. Tidur di ruangan dengan jendela terbuka juga berhubungan dengan rendahnya risiko sindrom tersebut. Laporan itu disiarkan dalam edisi paling akhir "Archives of Pediatric & Adolescent Medicine". "SIDS sangat merusak dan misterius," kata pemimpin peneliti itu, Dr. De-Kun Li, ahli reproduksi dan epidemiologi pra-kelahiran di divisi penelitian Kaiser Permanente di Oaklanda, Northern California. "Kami tak melihat kecondongan dalam temuan kami bagi penggunaan kipas angin. Tetapi ada masalah keselamatan umum. Jika anda mempunyai bayi, pastikan bahwa mereka tak memasukkan jari mereka ke dalam kipas angin." Sindrom kematian bayi secara tiba-tiba ditandai dengan kematian bayi secara mendadak yang seringkali tak dapat dijelaskan. Meskipun itu dapat terjadi pada anak-anak hingga ulang-tahun pertama mereka, lebih khusus itu terjadi pada bayi yang dalam usia enam bulan pertama mereka. Sebanyak 2.500 SIDS terjadi setiap tahun di Amerika Serikat, kata American SIDS Institute. Dengan meningkatkan saluran udara di satu ruangan, kipas angin dapat membuyarkan karbon dioksida yang bertumpuk di ruang udara tertutup di sekitar hidung dan mulut bayi di lingkungan tempat mereka tidur, kondisi meningkatkan risiko pengambilan-nafas kembali, kata banyak ahli, sepereti dklaporkan Xinhua. Studi tersebut dipusatkan pada 497 bayi di 11 wilayah di seluruh California, 185 di antara bayi itu meninggal akibat SIDS. (*)


Copyright © ANTARA 2008