"Para pendamping ke depan juga akan dilatih tentang pemberdayaan perempuan dan pelindungan anak sehingga ke depan tidak hanya akan mendampingi nasabah Mekaar," kata Bintang dalam Bincang Bintang yang diadakan di Banda Aceh, Kamis.
Bintang berharap para pendamping program Mekaar bisa ikut berperan dalam penanganan permasalahan yang dihadapi perempuan dan anak. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak akan merancang sebuah pelatihan untuk para pendamping Mekaar.
Menurut Bintang, perempuan dan anak masih rentan menghadapi kekerasan. Bintang menyebut faktor ekonomi sebagai salah satu penyebab kekerasan terhadap perempuan dan anak yang dilakukan oleh orang-orang terdekat.
Baca juga: PNM targetkan 7,7 juta nasabah Mekaar pada 2020
Baca juga: Menteri BUMN dorong nasabah Mekaar naik kelas
Baca juga: Pemprov Babel -PNM kembangkan usaha keluarga prasejahterah
Karena itu Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak menggandeng PT PNM untuk pemberdayaan ekonomi perempuan.
"Pendamping program Mekaar akan memiliki tugas lain setelah pelatihan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak. Semoga itu menjadi tabungan dunia akhirat bagi para pendamping Mekaar," tuturnya.
Direktur Utama PT PNM Arief Mulyadi mengatakan nasabah aktif program Mekaar sudah mencapai 5.915.000 orang di seluruh Indonesia.
"Setiap pekan para nasabah bertemu dan didampingi," ujarnya.
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan PT PNM mengadakan acara Bincang Bintang bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Aceh yang dihadiri perempuan wirausaha nasabah program Mekaar dan para pendamping di Aceh.*
Baca juga: Target nasabah Mekaar naik, PNM butuh tambahan dana Rp11 triliun
Baca juga: PNM akan luncurkan Mekaar Plus pada Juni
Baca juga: PNM: nasabah Mekaar jadi 4,42 juta per akhir Maret 2019
Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019