PT Repower Asia Indonesia Tbk (kode bursa: REAL) melepas 2,5 miliar saham (37,69 persen) melalui penawaran umum perdana (initial public offering/ IPO), dengan harga pelaksanaan Rp100 per saham atau Rp250 miliar.Nilai pemesanan yang masuk mencapai lebih dari Rp 218,5 miliar dari yang ditawarkan Rp 2,5 miliar, sedangkan volume pemesanan mencapai 731
Daud Gunawan selaku head of corporate finance UOB Kay Hian Sekuritas, penjamin emisi IPO Repower Asia (REAL) menjelaskan selama masa penawaran umum (pooling), permintaan yang masuk mencapai lebih dari 2,18 miliar lembar saham dari total saham yang ditawarkan sebanyak 25 juta lembar atau mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed) 8.600 persen atau 87 kali.
"Nilai pemesanan yang masuk mencapai lebih dari Rp218,5 miliar dari yang ditawarkan Rp2,5 miliar, sedangkan volume pemesanan mencapai 731," kata Daud di Jakarta, Jumat.
Hal itu menandakan minat investor ke saham Repower sangat tinggi. Apalagi, perusahaan properti ini juga melepas waran 1,25 miliar waran sebagai pemanis IPO dengan rasio 100:50.
Periode pelaksanaan waran adalah 5 Juni-4 Desember 2020 dengan harga pelaksanaan Rp105.
"Minat masyarakat ke saham Repower tinggi, ditopang keyakinan prospek bisnis perseroan baik dari sisi perusahaan maupun industri properti positif," ujar Daud.
Penjatahan saham dan waran Repower berlangsung pada 4 Desember, sedangkan pencatatan saham (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari Jumat, 6 Desember 2019.
Selain UOB, penjamin emisi Repower IPO adalah MNC Sekuritas.
Repower adalah perusahaan di bidang properti/real estate. Hingga saat ini, perseroan telah mengerjakan beberapa proyek, diantaranya Botanical Puri Asri, Green Botanical Garden, dan Pejaten Office Park. Adapun proyek-proyek kedepan yang akan dilaksanakan setelah proses IPO antara lain Apartemen Bekasi Timur, Apartemen Pasar Minggu, Pondok Cabe Town House, dan Apartemen Tangerang.
President Direktur Repower Aulia Firdaus mengungkapkan, seluruh dana hasil dari IPO setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan digunakan untuk pelunasan pembelian lahan untuk pengembangan di beberapa lokasi strategis.
Perinciannya, alokasi dana untuk lahan di Tangerang mencapai 47,23%, lahan di Bekasi Timur 36,67 persen, lahan di Pasar Minggu 10,19 persen, lahan di Tangerang Selatan (Pondok Cabe) sebesar 5,92 persen.
Repower menggulirkan hunian berkonsep education and transit oriented development (ETOD) di sejumlah lokasi di Jakarta, Tangerang, dan Bekasi.
Konsep ini berorientasi menintegrasikan fasilitas pendidikan bagi para penghuni sekaligus memberikan kemudahan akses transportasi.
“Inovasi terbaru ini akan lebih intensif diimplementasikan dalam future development kami di tiga proyek apartemen yang terletak di Bekasi Timur, Tangerang, dan Pasar Minggu, Jakarta Selatan,” papar Aulia Firdaus.
Pewarta: Ganet Dirgantara
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2019