"Saat ini kami sedang memesan sebanyak 18 ton beras fortifikasi yang segera disalurkan setelah tiba di NTT," kata Kepala Perum Bulog Divisi Regional (Divre) Provinsi Nusa Tenggara Timur, Eko Pranoto ketika dihubungi Antara di Kupang, Jumat.
Dia mengatakan, pemesanan beras fortifikasi itu masih berproses di Pulau Jawa dan setelah tiba akan disalurkan dengan prioritas pertama untuk warga Kota Kupang.
Eko menjelaskan, saat ini produksi beras tersebut masih sedikit sehingga belum diadakan dalam jumlah banyak untuk disalurkan ke 21 kabupaten yang menyebar di provinsi berbasiskan kepulauan itu.
Bulog NTT, lanjut dia, saat ini masih terus melakukan sosialisasi beras fortifikasi ini kepada masyarakat, termasuk melalui kegiatan pasar murah.
"Jadi masih terus kami perkenalkan kepada masyarakat agar mereka bisa memahami manfaat beras ini untuk atasi masalah kekerdilan dan untuk penyaluran pertama nanti masih di wilayah Kupang," katanya.
Sebelumnya, Eko menjelaskan, beras fortifikasi merupakan beras penambah zat gizi mikro pada salah satu atau beberapa bahan pangan dengan tujuan meningkatkan nilai gizi yang dibutuhkan tubuh manusia.
Kandungan beras ini, lanjut dia, langsung terintegrasi dengan vitamin sehingga masyarakat tidak perlu membeli vitamin tambahan secara terpisah.
Kandungan vitamin yang berada di dalam beras itu di antaranya berupa vitamin A, B1, B3,B12, zat besi, asam folat dan zinc dan bisa dikonsumsi ibu-ibu yang sedang hamil.
Eko menambahkan, beras fortifikasi merupakan beras kelas premium akan dipasarkan dengan harga Rp21.000 per kilogram.
"Namun khusus untuk NTT kami sedang usulkan agar jenis berasnya medium sehingga harganya mudah dijangkau," katanya.
Baca juga: Bulog Jambi segera perkenalkan beras fortifikasi atasi kekerdilan
Baca juga: Pakar pertanian Unsoed dukung beras fortifikasi yang disediakan Bulog
Baca juga: Beras kaya vitamin ramaikan Hari Pangan Sedunia
Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2019