Puluhan anggota TNI Kodim 0735 Surakarta melakukan karya bakti bersih-bersih rumah bekas milik pejuang dan pahlawan nasional asal Solo Brigjen TNI Slamet Riyadi dalam rangka memeringati Hari Juang TNI Angkatan Darat 2019 di Kampung Jogosuran, Kelurahan Danukusuman, Kecamatan Serengan Solo, Jawa Tengah, Jumat.Kegiatan ini, salah satu aplikasi Hari Juang TNI AD, karya bakti. dan sasarannya di kediaman almahum Brigjen Slamet Riyadi. Karena, beliau salah satu putra terbaik dari Solo yang menggagas Serangan Umum IV di Surakarta
Pada acara karya bakti Hari Juang TNI AD tersebut dipimpin Komandan Koramil (Danramil) Serengan Kodim 0735 Surakarta Kapten (Inf) Tri Sakti dan bersama organisasi masyarakat kepemudaan keluarga besar TNI, serta para pelajar di sekitar rumah pahlawan nasional Brigjen Slamet Riyadi.
Menurut Danramil Serengan Tri Sakti kegiatan karya bakti Hari Pejuang TNI AD tersebut selain diikuti dari anggota TNI, juga anggota Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI), Pemuda Panca Marga (PPM), putra-putri TNI-Polri , baik yang sudah veteran, serta para pelajar di Surakarta.
"Kegiatan ini, salah satu aplikasi Hari Juang TNI AD, karya bakti. dan sasarannya di kediaman almahum Brigjen Slamet Riyadi. Karena, beliau salah satu putra terbaik dari Solo yang menggagas Serangan Umum IV di Surakarta," katanya.
Menurut dia, karena almahum Brigjen Slamet Riyadi masih mempunyai peninggalan berupa rumah dengan luas sekitar 1.000 meter persegi di Kampung Jogosuran Serengan Solo ini, maka dilakukan kegiatan bersih bersih.
"Kami melakukan koordinasi dengan lurah dan pihak keluarga, sehingga dilaksanakan karya bakti di rumah ini," katanya.
Para anggota TNI dan elemen lainnya selain melakukan kegiatan bersih-bersih rumah, juga memberikan tali asih bingkisan dari Komandan Kodim 0735 berupa sembako, juga dari Brigif 16 memberikan paket sembako.
"Rumah ini, yang menempati sekarang adiknya almahum Brigjen Slamet Riyadi, ibu Tomo seorang pensiunan guru yang tinggal bersama keluarganya," katanya.
Menurut Siti Sumarti (75) salah satu keponakan Brigjen TNI Slamet Riyadi, ia mengetahui Slamet Riyadi meninggal dunia dalam perjuangan melawan penjajah, ketika usianya masih lima tahun.
"Saya mendengar dari cerita ibunya, om Slamet Riyadi orangnya jujur, hormat orang tua, pemberani, nasionalisme, setia kawan, dan sederhana. Beliau seorang pejuang yang pemberani melawan penjajah," katanya.
Baca juga: SA/CSA kenang sejarah gelar Festival Slamet Riyadi
Baca juga: TNI AD harus ingat perjuangan Panglima Besar Jenderal Soedirman
Baca juga: Kasad Resmikan Patung Pahlawan Nasional Slamet Riyadi
Pewarta: Bambang Dwi Marwoto
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019