"Jasad operator pinton dari galian C milik PT Triadi itu, ditemukan di titik longsoran, tepatnya di dekat mesin pinton yang ikut tertimbun," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Basarnas Bandung, Deden Ridwan pada wartawan Sabtu.
Tim gabungan Basarnas, TNI, Polri, BPBD serta dibantu warga sekitar, berhasil mengevakuasi jasad korban yang tertimbun di kedalaman hampir 20 meter dalam posisi tertelungkup.
Baca juga: Lima tewas, puluhan orang tertimbun longsor di Gunung Pongkor Bogor
"Pencarian korban cukup sulit karena kolam galian tergenang air dan lumpur yang cukup dalam, sehingga tim menggunakan pompa penyedot air, selama beberapa hari, namun debit air kembali naik karena hujan turun deras," katanya.
Bahkan pompa sempat mengalami kerusakan, sehingga kembali menghambat pencarian pada hari keempat. Petugas harus memperbaiki dan mengganti onderdil mesin agar debit air dan lumpur berkurang.
"Baru di hari kelima dan keenam mesin berjalan optimal, sehingga air dan lumpur dengan cepat terkuras. Setelah debit air berkurang, tim gabungan berhasil menemukan tubuh korban," katanya.
Namun untuk dapat mengevakuasi jasad korban, petugas harus kembali bekerja ekstra melakukan penyedotan karena lumpur tebal menutupi tubuhnya. Proses evakuasi membutuhkan waktu sekitar setengah jam dan berhasil mengevakuasi korban.
Jasad korban saat ini sudah dibawa ke RSUd Cianjur, guna otopsi dan selanjutnya akan diserahkan ke pihak keluarga untuk dikebumikan.
Seperti diberitakan Saeful (40) warga Kampung Cimanggu, Desa Titisan, Kecamatan Cimangkok, Sukabumi, tertimbun longsor saat bekerja di galian C di Desa Cikahuripan Kecamatan Gekbrong, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Korban tidak dapat menyelamatkan diri saat tanggul penahan di bagian atas galian longsor hingga menyeret tubuh korban dan satu alat berat. Selama enam hari tim gabungan melakukan upaya pencarian.
Baca juga: Galian tambang longsor, pekerja tertimbun selama sepekan
Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019