Ucu Agustin menang lewat film "Sejauh Kumelangkah", sementara film yang membawa Ismail mendapatkan Piala Citra adalah "Help Is On The Way".
"Akhirnya saya dapat juga walau sudah empat kali nominasi," seloroh Ismail saat menerima piala di atas panggung.
Usai menerima penghargaan, Ismail menuturkan film dokumenternya bercerita mengenai TKW di Taiwan dengan lokasi syuting di Indramayu dan Taiwan.
"Film ini menceritakan hubungan tentang Indonesia dan Taiwan, orang Taiwan bisa melihat darimana pekerja mereka berasal, bagaimana kehidupan mereka, di sisi lain orang Indonesia bisa melihat bagaimana mereka bekerja di Taiwan."
Ia melanjutkan, masalah-masalah yang dihadapi oleh para TKW tak lepas dari lingkungan dan keluarga di sekitar.
"Mereka seperti terbebani sekali, padahal belum berangkat, tapi keluarga menekan (minta) uang, itu yang jadi masalah film ini."
Ismail mengalahkan Riandhani Pamungkas dengan film "Etanan" dan Yulika Indrawati lewat "Tonotwiyat".
Sementara Ucu mengalahkan Rofie Nur Fauzie dengan film "50:5", David Darmadi, Lidia Afrilita "Diary of Cattle", Vena Besta Klaudina, Takziyatun Nufus lewat "Minor", dan Thyke Syukur "Rumah Terakhir".
FFI 2019 menghadirkan 21 nominasi.
Ada tujuh kurator dari berbagai profesi yang menyeleksi seluruh film menjadi daftar pendek berisi sekitar 30-50 judul yang lantas dinilai oleh asosiasi profesi hingga penetapan nominasi.
Film yang berhak mengikuti seleksi adalah yang sudah tayang di bioskop selama periode 1 Oktober 2018 sampai 30 September 2019.
Tahun ini, FFI mengusung tema besar #FilmBagusCitraIndonesia dengan menyoroti tiga kriteria utama yaitu gagasan dan tema, kualitas estetika, serta profesionalisme.
Baca juga: Jadi nomine FFI 2019, Angga Yunanda tak bisa tidur
Baca juga: Lima hal menarik di FFI tahun ini
Baca juga: Daftar nominasi Piala Citra FFI 2019
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2019