"Ini mungkin pengalaman tahun 2017 saja, dan pengalaman itu dari segi mental, karena kami sudah masuk final," kata pemain jebolan Persebaya 1927 saat berada di Manila, Minggu.
Oleh karena itu, Evan meminta semua rekan-rekannya untuk melupakan pertandingan sebelum-sebelumnya, dan menatap kembali dengan optimistis laga melawan Vietnam di partai final SEA Games 2019.
Baca juga: Tim dokter berupaya pulihkan tenaga timnas U22 di final SEA Games 2019
"Lupakan pertandingan kemarin. Fokus ke depan dan banyak bersyukur," kata pemain yang pernah memperkuat Selangor FC, Malaysia tersebut.
Evan Dimas merupakan salah satu pemain yang diandalkan di SEA Games 2019, dan mampu menjadi kunci permainan timnas U22 di ajang olahraga terbesar Asia Tenggara dua tahunan tersebut.
Baca juga: PSSI siap kerahkan suporter pada final sepak bola SEA Games 2019
Salah satu sumbangsih Evan adalah mampu menjebol gawang Myanmar sebanyak dua gol pada laga yang digelar di Stadion Rizal Memorial, Manila, Filipina, Sabtu (7/12), dan mengantar timnas Indonesia ke final untuk menghadapi Vietnam.
Indonesia sebelumnya terakhir kali lolos ke final SEA Games pada 2013 ketika itu Garuda Muda dikalahkan Thailand 0-1, sedangkan medali emas terakhir sepak bola putra SEA Games dikalungkan kepada timnas Indonesia pada 1991.
Baca juga: Timnas U-22 Indonesia hadapi Vietnam di final
Pewarta: A Malik Ibrahim
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2019