Hilangnya konsentrasi terutama di gim ketiga membuat emas yang berpeluang dibawa ke Indonesia harus melayang ke Malaysia. Meski demikian, prestasi Ruselli pantas dibanggakan karena datang tanpa target.
"Kecewa jelas. Tapi saya sudah berusaha. Selain konsentrasi yang hilang, saya juga banyak buang bola. Angin juga cukup berpengaruh di sini," kata Ruselli Hartawan seusai pertandingan.
Baca juga: Kalahkan unggulan pertama, Ruselli lolos ke final
Pemain muda Indonesia itu mengawali pertandingan cukup bagus. Reli-reli panjang terus diperagakan kedua pemain. Dampaknya perolehan poin pun terus bergantian. Dukungan dari suporter dari kedua negara menambah semangat keduanya.
Tidak ketinggalan Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia Syed Saddiq juga memberikan dukungan langsung dari tribun. Pertandingan tunggal putri ini benar-benar alot meski akhirnya Ruselli mengakhiri gim pertama dengan skor 22-20.
Memasuki gim kedua, permainan kedua pemain juga sama. Smes keras dan drop shot juga terus dilakukan. Begitu juga dengan reli-reli panjang. Namun, wakil Indonesia beberapa kali melakukan kesalahan sendiri dan banyak menguntungkan lawan. Ruselli akhirnya kalah 14-21.
Baca juga: Indonesia tempatkan tiga wakil di final bulu tangkis perorangan
Pada gim penentuan, pemain berusia 21 tahun ini kesulitan berkembang dan di satu sisi lawan terus melancarkan serangan dengan smes-smes keras. Ruselli sebenarnya sempat mengimbangi permainan sebelum akhirnya kalah 13-21.
"Intinya saya harus berusaha lebih keras lagi. Jangan pantang menyerah. Hasil di sini juga saya jadikan modal untuk kedepannya," kata Ruselli menegaskan.
Kontingen bulu tangkis Indonesia pada SEA Games 2019 sudah mengamankan dua emas. Selain emas Praveen/Melati, medali tertinggi dipersembahkan nomor beregu putra.
Baca juga: Praveen/Melati rebut emas SEA Games 2019
Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2019