Umi Suraidah, perintis program Sekolah Tapal Batas di Pulau Sebatik, Kalimantan Utara, perbatasan wilayah Indonesia dan Malaysia, meraih penghargaan Insan Peduli PAUD & Dikmas tahun 2019 dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.Kami mengapresiasi setinggi-tingginya pencapaian Umi Suraidah, dedikasi beliau terhadap peningkatan pendidikan bagi anak-anak sangat besar
Penghargaan kepada perintis sekolah binaan PT Pertamina EP Tarakan Field ini sebagai salah satu wujud dalam memperingati Hari Guru Nasional.
Field Manager PT Pertamina EP Tarakan Agung Wibowo dalam siaran persnya yang diterima di Jakarta, Senin, mengatakan pendampingan yang diberikan perusahaan terhadap Sekolah Tapal Batas merupakan bentuk kepedulian perusahaan terhadap mitra binaannya.
"Kami mengapresiasi setinggi-tingginya pencapaian Umi Suraidah, dedikasi beliau terhadap peningkatan pendidikan bagi anak-anak sangat besar, kami akan terus mendukung sebagai wujud kepedulian kami terhadap Umi Suraidah selaku mitra binaan kami di Sekolah Tapal Batas," ujar Agung.
Baca juga: Peduli generasi muda Sebatik, Tarakan Field dukung Sekolah Tapal Batas
Umi Suraidah (65) mendirikan sekolah Tapal Batas, tepatnya di Desa Sungai Limau. Sebagian besar siswa yang bersekolah merupakan anak-anak Tenaga Kerja Indonesia yang bekerja di wilayah perkebunan kelapa sawit Malaysia.
PT Pertamina EP Asset 5 Tarakan Field, unit bisnis PT Pertamina EP, tergerak untuk membantu dari segi pengembangan sarana dan prasarana serta pemberdayaan masyarakat di sekitar sekolah.
Menurut Suraidah, penghargaan yang diperoleh ini merupakan tanggung jawab baginya untuk terus memberikan pendidikan bagi anak-anak di perbatasan khususnya anak TKI. Penghargaan tersebut merupakan bentuk tanggungjawab bagi Suraidah untuk terus memberikan layanan pendidikan bagi anak-anak TKI.
"Saya juga mengucapkan terima kasih kepada PT Pertamina EP Tarakan Field yang telah mendukung saya dan telah banyak membantu sehingga anak-anak dapat memperoleh pendidikan yang layak," ujarnya.
Penghargaan Insan Peduli PAUD dan Dikmas 2019 dilaksanakan melalui rangkaian proses seleksi, verifikasi dan validasi. Tercatat 10 orang kandidat calon Insan Peduli PAUD dan Dikmas 2019 yang diperoleh dari penulusuran media oleh Tim Kemendikbud, selanjutnya dilakukan verifikasi lapangan untuk menentukan kandidat yang berhak menerima penghargaan.
Baca juga: KLHK apresiasi dukungan bagi sekolah tapal batas
Dari 10 orang kandidat, hanya enam orang kandidat yang berhak menerima penghargaan Insan Peduli PAUD dan Dikmas 2019, salah satunya Suraidah.
"Dedikasi beliau terhadap peningkatan pendidikan bagi anak-anak di perbatasan sudah tidak diragukan lagi, beliau aktif dalam memberikan pelayanan pendidikan mulai dari tingkat pendidikan anak usia dini hingga Madrasah Ibtidaiyah," ujar Agung.
Penghargaan diberikan saat acara malam penganugerahan yang digelar dalam rangkaian kegiatan di Hotel Bidakara Jakarta, 27-30 November 2019.
Selain pencapaian dalam meraih penghargaan Insan Peduli PAUD dan Dikmas 2019, Suraidah juga memperoleh kesempatan untuk ibadah umroh yang diperoleh dari Kementerian Agama.
Baca juga: Anak-anak di perbatasan lebih memilih sekolah ke Malaysia
Pewarta: Faisal Yunianto
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2019