"Indra Sjafri kuncinya. Dia pelatih yang bagus. Dia bukan hanya pelatih, tapi juga bertindak sebagai bapak dan motivator," ujar pengamat olahraga nasional Budiarto Shambazy yang dihubungi dari Jakarta, Selasa.
Menurut pria yang juga jurnalis senior itu, Indra Sjafri merupakan pelatih yang bisa membuat anak asuhnya merasa dekat dengan dia. Dia juga tercatat sudah meraih gelar juara yakni kampiun Piala AFF U-19 2013 dan Piala AFF U-22 2019.
Baca juga: Saatnya mengulang sejarah emas sepak bola di SEA Games
"Dia juga kan bilang kalau final bukan sakaratul maut. Jadi dia harus bisa memastikan para pemain biar bisa bermain santai, tanpa beban," katanya.
Selain Indra Sjafri, Budiarto juga menyimpan harapan kepada penyerang timnas Osvaldo Haay untuk membawa Skuat Garuda Muda tampil menyerang pada laga final nanti.
"Saya melihat harapan kepada Osvaldo Haay. Dia pemain istimewa. Dia bisa membuat tim menjadi agak lebih menyerang," tuturnya.
Keyakinan akan timnas Indonesia bisa mengatasi Vietnam pada final nanti cukup beralasan, mengingat penampilan mereka tidak begitu buruk saat ditundukkan 1-2 oleh Vietnam di fase grup.
Baca juga: Timnas U-22 Indonesia versus Vietnam: adu strategi demi mimpi
Pertandingan final SEA Games 2019 mempertemukan timnas U-22 Indonesia dengan Vietnam yang berlangsung di Stadion Rizal Memorial, Manila, Filipina Selasa, mulai pukul 20.00 setempat atau 19.00 WIB.
Pertemuan kedua negara di final merupakan yang pertama sepanjang sejarah.
Sejak menjadi juara pada 1991 silam, timnas Indonesia sudah tiga kali melangkah ke final pada SEA Games 1997, 2001, dan 2013. Namun mereka selalu gagal meraih medali emas.
Baca juga: Sepak bola asa terakhir Indonesia jaga marwah di SEA Games 2019
Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2019