Saham-saham Australia berakhir melemah pada perdagangan Selasa, karena para investor berhati-hati menjelang keputusan kebijakan suku bunga Eropa dan Amerika Serikat.Indeks S&P/ASX 200 turun 23,10 poin atau 0,34 persen menjadi 6.706,90 poin
Pada penutupan perdagangan, indeks acuan S&P/ASX 200 turun 23,10 poin atau 0,34 persen menjadi 6.706,90 poin, sedangkan indeks All Ordinaries yang lebih luas turun 24,30 poin atau 0,36 persen pada 6.812,10 poin.
Baca juga: Bursa saham Australia dibuka turun tipis, terseret saham perbankan
"Pasar AS dan Eropa jatuh dalam mengantisipasi pertemuan suku bunga oleh Federal Reserve AS dan Bank Sentral Eropa, pemilihan umum Inggris dan batas waktu tarif AS-China pada akhir pekan," analis pasar Commsec, James Tao mengatakan kepada investor pada catatan sore hari, dikutip dari Xinhua.
Tetapi meskipun sentimen suram kenaikan 5,5 persen dalam harga besi semalam, didorong oleh potensi peningkatan permintaan di China, membantu sektor material lokal mengungguli pasar yang lebih luas.
Namun setiap sektor lainnya, berakhir hari lebih rendah.
Di sektor keuangan, bank-bank besar Australia melemah dengan Commonwealth Bank turun 0,04 persen, Westpac Bank turun 0,58 persen, National Australia Bank turun 1,65 persen dan ANZ turun 0,65 persen.
Saham-saham pertambangan menguat dengan BHP naik 1,05 persen, Rio Tinto naik 1,41 persen dan Fortescue Metals naik 1,07 persen, namun penambang emas Newcrest turun tipis 0,04 persen.
Produsen-produsen minyak dan gas merosot dengan Woodside Petroleum turun 0,82 persen, Santos turun 1,34 persen dan Oil Search turun 0,55 persen.
Jaringan supermarket terbesar Australia juga melemah dengan Coles Group turun 0,72 persen dan Woolworths turun 0,08 persen.
Sementara raksasa telekomunikasi Telstra kehilangan 0,27 persen, operator penerbangan nasional Qantas meningkat 0,97 persen dan perusahaan biomedis CSL mengakhiri sesi naik 0,14 persen.
Baca juga: IHSG berpeluang menguat di tengah ketidakpastian eksternal
Baca juga: Bursa Saham Hong Kong dibuka jatuh 0,44 persen
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2019