"Sederhana, satu katanya, integritas saja, jadi integritas itu kan pasti ada nilai-nilai di situ. Orang-orang yang berani, orang-orang yang jujur, orang-orang yang sederhana, orang-orang yang kerja keras, dan seterusnya," ucap Saut di gedung Pusat Edukasi Antikorupsi KPK, Jakarta, Selasa.
Terkait adanya harapan agar Dewas KPK diisi oleh aktivis antikorupsi, Saut pun meresponsnya dengan positif.
"Orang aktivis itu kan biasanya punya 'track record', portofolionya sudah kelihatan pernah bikin ini, pernah nulis ini, pernah membantu KPK, aktif di mana-mana," kata Saut.
Namun, kata dia, KPK belum pernah dimintai rekomendasi oleh Presiden Joko Widodo terkait figur-figur yang akan menjadi Dewas KPK.
"Sejauh yang saya pahami, belum pernah saya dengar tetapi saya pikir mereka punya instrumen dan punya alat untuk menyaring orang-orang yang seperti dikehendaki punya portofolio bagus dan memiliki integritas yang bagus," ungkap Saut.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo sudah mengantongi nama-nama anggota Dewas KPK namun belum mengumumkannya.
"Sudah (final), tapi belum (diumumkan)," kata Presiden Jokowi di Jakarta, Selasa saat menjawab pertanyaan wartawan yang bertanya soal nama Dewan Pengawas dan waktu pengumumannya.
Dewan Pengawas KPK adalah struktur baru dalam tubuh KPK berdasarkan UU Nomor 19 Tahun 2019 tentang Perubahan UU KPK.
Dewan Pengawas antara lain bertugas untuk mengawasi pelaksanaan tugas dan wewenang KPK, memberikan izin atau tidak memberikan izin penyadapan, penggeledahan, penyitaan, menyusun dan menetapkan kode etik pimpinan dan pegawai KPK, menerima dan laporan dari masyarakat mengenai adanya dugaan pelanggaran kode etik oleh pimpinan dan pegawai dan lainnya.
Dewan Pengawas rencananya akan dilantik bersama dengan pimpinan KPK periode 2019-2023 pada 21 Desember 2019.
Baca juga: KPK tak dimintai rekomendasi terkait figur dewan pengawas
Baca juga: Tim internal prioritaskan pegiat antikorupsi untuk Dewas KPK
Baca juga: Tokoh masyarakat sebut yang perlu Dewas bukan hanya KPK
Baca juga: Kabar Antasari jadi Dewas KPK, Wapres Ma'ruf: rumornya begitu
Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019