Sejak dilantik pada 2018, Perdana Menteri Abiy Ahmed menerapkan reformasi politik besar-besaran yang menuai banyak pujian terhadapnya, sekaligus mengungkit konflik lama antara kelompok etnis Ethiopia.
Pada Oktober sebanyak 86 orang tewas dan 409 orang lainnya ditahan selama aksi protes menentang perlakuan terhadap seorang pegiat terkemuka.
"Kami memutuskan untuk menerjunkan polisi federal ke semua 45 universitas di seluruh Ethiopia sebab situasi keamanan tak mampu diatasi oleh keamanan kampus, yang beberapa di antaranya terlibat bentrokan kekerasan", ujar juru bicara Kementerian Pendidikan dan Pengetahuan, Dechassa Gurmu.
Menurutnya, lima penjaga keamanan kampus ditahan pada Selasa lantaran terlibat bentrok dengan mahasiswa.
Dechassa menuturkan dirinya tidak tahu berapa banyak polisi yang akan dikerahkan atau berapa lama mereka disiagakan.
Pada Selasa Abiy menerima Penghargaan Nobel Perdamaian atas upayanya mencapai perjanjian damai yang mengakhiri permusuhan selama dua dekade dengan Eritrea.
Sumber: Reuters
Baca juga: Aktivis Ethiopia minta semua pihak tenang setelah 16 orang tewas
Baca juga: PM Ethiopia Abiy Ahmed terima Penghargaan Nobel Perdamaian 2019
Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2019