Line Head Sales and Production Department Marketing Sales Division KMI Sucipto Wijono menggatakan bahwa persaingan itu justru akan meramaikan pasar sepeda motor di segmen tersebut.
"Tidak apa-apa, jadi varian ini ada yang menemani. Kalau untuk W175TR ini kan berbeda genre dengan yang itu, karena kita punya banyak versi. Ada klasik, caferacer, dan juga scrambler, jadi amanlah," ungkap Sucipto Wijono di sela-sela media test ride Kawasaki W175TR di Tangerang Selatan, Rabu.
Baca juga: Spesifikasi Yamaha WR 155R, pesaing Kawasaki KLX150 dan Honda CRF150
Baca juga: Kawasaki buka pemesanan W175 TR di IIMS Motobike
Sucipto menambahkan, KMI berusaha memberikan pemahaman kepada konsumen bahwa Kawasaki W175TR yang hadir dengan konsep scrambler, dapat juga 'menari-nari' di atas lintasan tanah (off-road), bukan hanya di jalan beraspal.
"Dari segi segmen juga berbeda. Kalau kita menyebut kendaraan ini klasik heritage, jadi benar-benar heritage. Sedangkan mereka menyebutnya sport heritage," kata Sucipto.
Menurutnya, motor Kawasaki lebih mudah dirawat karena masih menggunakan karburator, yang berbeda dengan pesaingnya saat ini yang memakai teknologi injeksi.
"Kita kan maintance lebih gampang, karena masih karbu. Jadi, kalau dari konsumen kita ada yang ingin mempertahankan klasiknya jadi lebih mudah," tuturnya.
Baca juga: Kawasaki luncurkan Ninja 250SL seharga Rp41,5 juta
Baca juga: Kawasaki Ninja 250 bergaya Scrambler curi perhatian di IMX 2018
Pewarta: Chairul Rohman
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2019