Kasi Peserta Didik dan Pembangunan Karakter, Dinas Pendidikan Limapuluh Kota Wandi Putra di Sarilamak, Rabu, mengatakan meskipun terdampak banjir namun sampai saat ini masih belum ada sekolah yang diliburkan.
"Banjir hanya sampai di pekarangan belum masuk ke dalam ruangan belajar, sehingga kegiatan belajar mengajar masih dapat dilaksanakan," kata dia.
Baca juga: BNPB: pemulihan pascabanjir Limapuluh Kota berjalan cepat
Saat banjir pada Selasa (10/12) ada satu sekolah yang genangan banjir sampai ke ruangan belajar, namun tidak tergenang lama sehingga masih bisa digunakan.
"Air yang sampai masuk ruangan itu yakni SD 06 Mungka, tapi proses belajar mengajar tidak dapat dilaksanakan karena muridnya mengungsi bersama orang tua mereka," sebutnya.
Selain SD 06 Mungka, delapan sekolah lainnya yang terdampak banjir adalah TK PKK Jorong Bancah Nagari Batu Balang, TK Darma Wanita Parit Dalam Kecamatan Payakumbuh, SDN 01 Tarantang Kecamatan Harau. Selanjutnya, SDN 08 Sarilamak Jorong Buluh Kasok, SDN 02 Sungai Antuan Kecamatan Mungka, SDN 05 Taeh Baruh, TK ANNUR Kec. Payakumbuh dan SDN 04 Manggilang.
"Tapi delapan sekolah ini hanya tergenang air di lapangan saja. Jadi tidak perlu untuk libur," kata dia.
Secara terpisah, Bupati Limapuluh Kota Irfendi Arbi mengatakan pihaknya telah menetapkan tanggap darurat terhitung Rabu (11/12) sampai Senin (16/12).
Penentuan tanggap darurat karena melihat kondisi banjir yang belum menyusut. Permukiman masyarakat sampai malam masih banyak yang tergenang banjir," ujarnya.
Baca juga: BPBD Limapuluh Kota masih mendata dampak banjir Situjuah
Pewarta: Syahrul Rahmat
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019