Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo mencanangkan secara nasional gerakan Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kostratani) sebagai upaya untuk memastikan ketersediaan pangan sekaligus memperkuat penyuluhan pertanian.Bicara pertanian adalah bicara tentang lapangan dan tentu saja titik strategis berada di Kecamatan
Pencanangan tersebut dilakukan pada Temu Nasional Kostratani yang dihadiri pimpinan lingkup Kementan, Kepala Dinas Pertanian Provinsi, Kepala/Koordinator Penyuluh BPP seluruh Indonesia, Kepala Dinas Kabupaten Provinsi Jawa Barat, Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Lingkup Kementan dan para pemangku kepentingan (stakeholders) kementerian lainnya di Jakarta, Rabu.
"Bicara pertanian adalah bicara tentang lapangan dan tentu saja titik strategis berada di Kecamatan. Karenanya, hari ini kami kumpulkan semua penyuluh maupun koordinator penyuluh dari Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) di kecamatan se-Indonesia. Per hari ini kita canangkan Kostratani," ujar Mentan.
Baca juga: Mentan dorong pengusaha kembangkan produk berorientasi ekspor
Tentu saja, lanjutnya, perlu pendekatan baru yang berbeda dibandingkan gerakan masif penyuluhan pertanian.
"Pendekatan pertanian dengan menggunakan Internet of Things (IoT), Informasi Teknologi (IT) dengan bentuk-bentuk yang lebih maju dari apa yang ada di BPP," tambahnya.
Oleh karena itu, tambahnya, Kostratani selalu membawa digital sistem yang ada untuk memantau potensi termasuk rencana aksi di lokasi tersebut.
Dalam penjenjangan komando strategi, menteri menyatakan, Kostratani berkedudukan di tingkat kecamatan dengan lokasi komando berada di BPP dan kepala komando adalah Camat.
Baca juga: Menteri Pertanian dorong pengembangan UMKM pangan lokal
Di tingkat Kabupaten, komando strategis ini bernama Kostra Daerah (Kostrada) dengan kepala komando adalah Bupati, untuk Kostra Wilayah (Kostrawil) berkedudukan di provinsi dengan kepala komando adalah gubernur.
Sedangkan secara nasional, pergerakan komando strategis ini dikomandani oleh Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo dalam bentuk Kostra Nasional (Kostranas).
Agar dapat mengoperasionalkan Gerakan Kostratani sebagai gerakan pembaharu dalam pembangunan pertanian, Kementan akan menghubungkan Kostratani ke Agriculture War Room (AWR).
Baca juga: Mentan Syahrul tanam jagung di areal replanting sawit Mamuju
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi menambahkan bahwa keberhasilan Kostratani sangat ditentukan oleh kelembagaan yang solid, pasukan yang profesional, penyelenggaraan penyuluhan dan pembangunan pertanian yang berbasis teknologi informasi.
Terkait hal tersebut, secara teknis, para penggiat pembangunan pertanian di BPP diperkuat dengan kemampuan dalam mengidentifikasi potensi, menggali dan menganalisis serta menyajikan data dan informasi pertanian.
Baca juga: Mentan bangun jaringan dan informasi pertanian seluruh Indonesia
Pewarta: Subagyo
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019