Dari sisi kemampuan pasok industri, maka industri biodiesel FAME dalam negeri sangat siap untuk memasok FAME untuk kebutuhan program B30
Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Abdul Rochim menyampaikan bahwa produsen biodiesel Fatty Acid Methyl Esters (FAME) dalam negeri siap untuk memasok FAME guna mendukung program penggunaan Biodiesel 30 (B30) pada 2020 mendatang.
“Dari sisi kemampuan pasok industri, maka industri biodiesel FAME dalam negeri sangat siap untuk memasok FAME untuk kebutuhan program B30,” kata Abdul Rochim kepada Antara di Jakarta, Rabu.
Rochim memaparkan sebagai pembina industri produsen biodiesel FAME, Kemenperin memastikan bahwa kapasitas terpasang produksi FAME dalam negeri mencapai 12,05 juta kilo liter, sedangkan utilisasi atau produksi aktual FAME sebesar 9,2 juta kiloliter pada 2019.
Sementara itu, kebutuhan Biodiesel FAME untuk mendukung kebijakan B30 mencapai 9,6 juta kiloliter pada 2020.
“Pada 2020 akan ada tambahan kapasitas produksi (revamping pabrik lama dan tambahan pabrik baru sebesar 1,2 juta kiloliter), sehingga total kemampuan pasok biodiesel pada 2020 mencapai 10,4 juta kiloliter,” ujar Rochim.
Diketahui, untuk pelaksanaan program B30 pada 2020, pemerintah telah menerbitkan Kepmen ESDM Nomor 227 K/10/MEM/2019 Tentang Uji Coba Pencampuran BBN Biodiesel 30 persen (B30) ke dalam BBN Solar, yang ditandatangani Menteri ESDM Arifin Tasrif pada 15 November 2019.
Rangkaian uji coba B30 telah selesai dilakukan. Jika tidak ada halangan, penggunaan B30 diluncurkan 1 Januari 2020.
Jika B30 berhasil diterapkan, maka pemerintah telah menyiapkan program B40 pada 2021-2022. Lalu berlanjut B50 hingga akhirnya B100.
Baca juga: Pertamina butuh tambahan FAME 72.000 kiloliter untuk B30
Baca juga: Implementasi B30, Aprobi sebut peningkatan serapan biodiesel 50 persen
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019