"Hari ini kami gladi untuk puncak peringatan Hari Nusantara dan sejauh ini belum ditemukan kendala yang berarti," kata Danlantamal II Laksamana TNI Dafit Santoso saat meninjau latihan persiapan peringatan Hari Nusantara di Pariaman, Rabu.
Pada latihan tersebut, pihaknya menggunakan dua pesawat yang pertama menerjunkan 13 penerjun dan yang kedua 15 penerjun.
Baca juga: Semarakkan Hari Nusantara, seniman Pariaman "ngamen" massal
Baca juga: Persiapan Pariaman untuk lokasi Hari Nusantara sudah 50 persen
"Namun, mendaratnya hampir bersamaan," katanya.
Meskipun masih latihan, atraksi tersebut menjadi pusat perhatian warga di Kota Pariaman sehingga banyak yang mengabadikan dengan kamera telepon pintar masing-masing.
Sementara itu, di lokasi pendaratan, Pantai Gandoriah, yang merupakan lokasi pelaksanaan pucak Hari Nusantara dipenuhi oleh warga dan siswa.
Melihat antusias tersebut, dia meminta Pemerintah Kota Pariaman untuk menyediakan lokasi khusus untuk warga pada hari Sabtu (14/12) sehingga tidak mengganggu pelaksanaan terjun payung dan Hari Nusantara.
Wali Kota Pariaman Genius Umar mengatakan bahwa atraksi terjun payung tersebut merupakan yang pertama kali di daerah itu.
"Ini akan membangkitkan semangat generasi muda terhadap nusantara," ujarnya.
Baca juga: Pariaman jadi tuan rumah peringatan Hari Nusantara Nasional 2019
Terjun payung tersebut, lanjut dia, merupakan salah satu latihan yang dilaksanakan di daerah itu pada hari ini dengan tujuan menyukseskan pelaksanaan Hari Nusantara.
Ia menyebutkan latihan lainnya, yaitu gandang tasa oleh 1.000 anak di Kota Pariaman, pengucapan Deklarasi Juanda, perahu hias, dan parade kapal, serta nyanyian Hari Nusantara.
"Semuanya itu akan ditampilkan pada puncak peringatan Hari Nusantara pada tanggal 14 Desember mendatang," kata Wali Kota Pariaman Genius Umar.
Pewarta: Altas Maulana/Aadiat M Sabir
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2019
