"Selama ini swasta sangat jarang disentuh terkait masalah radikal terorisme ini," kata Deputi 1 Bidang Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi BNPT Mayjen TNI Hendri Paruhuman Lubis dikutip dari siaran pers diterima di Jakarta, Rabu.
Hendri mengemukakan hal itu usai memberikan materi wawasan kebangsaan dan pencegahan radikalisme dalam acara yang digelar salah satu perusahaan farmasi di Kawasan Industri Pulogadung Jakarta, Rabu.
Ia berharap kalangan swasta lainnya juga melaksanakan kegiatan serupa mengingat radikalisme merupakan masalah bangsa yang juga membutuhkan peran swasta dalam pencegahannya.
"Intinya bagaimana kita memiliki semangat nasionalisme yang tinggi, kemudian bagaimana cara kita menghadapi bahaya radikalisme dan terorisme agar jangan sampai kemudian masuk ke Indonesia apalagi sampai menyebar ke kalangan swasta," ujar Hendri.
Hendri juga menyampaikan agar para karyawan dan masyarakat pada umumnya tidak mudah terpengaruh berita yang tersebar di media sosial (Medsos).
"Paling utama adalah ketika mendapatkan informasi di medsos tolong dikroscek dahulu atau saring sebelum sharing. Sehingga kita tidak ikut menyebarkan fitnah kalau ternyata itu adalah hoaks," katanya.
Pewarta: Sigit Pinardi
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2019