Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi akan membuat standar operasi prosedur atau SOP evaluasi jika terjadi kecelakaan di Tol layang Jakarta-Cikampek atau Japek Elevated.
"Tol ini baru mau difungsionalkan dulu, mungkin nanti ketika sambil berjalan kita akan membuat semacam SOP dimana cara kita melakukan evaluasi kalau terjadi kecelakaan," ujar Budi Setiyadi di Jakarta, Kamis.
Budi mengatakan bahwa pihaknya sudah menyampaikan kepada Kakorlantas mungkin nanti butuh satu lagi skema untuk evakuasi kalau terjadi semacam kecelakaan.
Baca juga: Presiden: Tol Layang Japek Gratis sampai Tahun Baru 2020
Menurut dia, aspek keselamatan di Tol layang tersebut menjadi aspek yang paling diamati oleh Kemenhub, di mana kalau terjadi kecelakaan mungkin dari sisi evakuasi agak merepotkan.
"Tadi disampaikan oleh bapak Danang ada sekitar delapan area untuk balik arah atau U Turn, namun di antara delapan area balik arah tersebut yang punya akses tangga menuju ke bawah baru dua, cuma hanya untuk orang saja kalau mobil tidak bisa, berikutnya baru kita bangun kembali," katanya.
Presiden Joko Widodo meresmikan jalan tol layang Jakarta-Cikampek atau Japek Elevated pada Kamis (12/12).
Baca juga: Presiden sebut Tol Japek kurangi kemacetan hingga 30 persen
Presiden menyebutkan keberadaan dan beroperasinya jalan tol layang Jakarta-Cikampek (Japek) berpotensi mengurangi tingkat kemacetan hingga 30 persen.
Ia mengaku selama ini banyak mendapatkan keluhan dari masyarakat yang terjebak macet parah di wilayah tersebut.
Presiden menyatakan memberikan penghargaan dan apresiasi dengan selesainya pembangunan jalan tol tersebut.
Presiden mengakui prosess pembangunannya sangat rumit, di mana jalan yang ada tetap harus dibuka dan berjalan. Di dekatnya ada pembangunan LRT dan di dekatnya ada pembangunan kereta cepat sehingga bukan sesuatu yang gampang diselesaikan.
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019