Investor dari Polandia membangun Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Lombok FTP-2 senilai Rp1,8 triliun di Kecamatan Sambelia, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat.Saat ini progres pembangunan baru mencapai 13 persen.
"Saat ini progres pembangunan baru mencapai 13 persen. Jika sesuai target, pembangkit tersebut akan COD pada 2021, tentunya kami butuh dukungan dan doa dari masyarakat NTB," kata Asisten Manajer Komunikas PT PLN Unit Induk Pembangunan (UIP) Nusa Tenggara, Lalu Irlan Jayadi di Mataram, Kamis.
Ia mengatakan proses pembangunan PLTU Lombok FTP-2 yang ditargetkan beroperasi pada pertengahan 2021 itu sudah dikunjungi oleh Duta Besar Polandia untuk Indonesia Beata Stoczynska bersama dengan Gubernur NTB Dr H Zulkieflimansyah, beberapa waktu lalu.
Kedua pejabat tersebut diterima oleh Vice President Konstruksi PLN Regional Jawa Bagian Timur Bali Nusa Tenggara Aji Sutrisno, bersama General Manager PLN UIP Nusa Tenggara, Yuyun Mimbar Saputra.
Baca juga: Airlangga: Korean Exim akan selesaikan pendanaan proyek PLTU Suralaya
Pertemuan tersebut dilakukan untuk memastikan hubungan bilateral antara kedua negara, yaitu Indonesia dan Polandia dalam ketersediaan energi listrik di NTB, dapat terlaksana sesuai rencana.
"Pertemuan tersebut bagi kami sangatlah penting untuk menjaga kepercayaan antara PLN dan Polandia sebagai investor kami," ujar Irlan.
Menurut dia, dengan hadirnya Gubernur NTB sebagai bagian dari tim, otomatis PLN juga mendapatkan dukungan secara moral.
Irlan menambahkan Pemerintah Provinsi NTB sebenarnya juga memiliki hubungan bilateral dengan Kedutaan Besar Polandia di bidang pendidikan.
"Beberapa putra daerah NTB telah mendapatkan beasiswa ke Polandia dalam dua tahun terakhir," katanya.
Dalam kunjungan tersebut, jajaran Kedutaan Besar Polandia menyerahkan bantuan untuk Puskesmas Sambelia yang beroperasi di dekat PLTU Lombok FTP-2.
Baca juga: Kurangi polusi, Korsel tutup 10 PLTU batu bara
Pewarta: Awaludin
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019