"Pembangunan pabrik ini diharapkan bisa mendukung percepatan pertumbuhan industri alat kesehatan nasional," kata Direktur Utama PT RNI B. Didik Prasetyo di Brebes, Kamis.
Didik mengatakan pembangunan pabrik alat kesehatan merupakan hasil kerja sama antara anak perusahaan RNI Grup yaitu PT Mitra Rajawali Banjaran yang bergerak dalam bidang alat kesehatan.
Baca juga: RNI siapkan anak usaha IPO
Sedangkan untuk aset lahan yang digunakan untuk pabrik merupakan milik PT PG Rajawali dan itu semula berupa pabrik gula yang sudah lama ditutup.
Dia mengatakan pembangunan pabrik sendiri menggunakan skema kerja sama dengan investor asing asal Korea.
"Dengan adanya investasi dari luar, maka akan membuka peluang ekspor produk alat kesehatan RNI," ujarnya.
Baca juga: RNI akan investasi Rp3 triliun di NTB
Pabrik ini lanjut Didik, akan memproduksi kebutuhan alat kesehatan khususnya jenis bahan medis habis pakai, sebagai produk yang paling banyak digunakan saat pengobatan di Rumah Sakit maupun Klinik.
Dan produk yang akan diproduksi di antaranya yaitu "catheter", " tube" dan kantung darah, mengingat produk ini sangat dibutuhkan di unit pelayanan gawat darurat, ruang operasi dan lainnya.
"Produk ini termasuk kebutuhan rutin, sehingga ketersediaan produknya harus ada terus dan ini tentu menjanjikan," katanya.
Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019