Dua pekan lalu, pemerintah Libya yang diakui internasional dan Turki menandatangani perjanjian batas-batas maritim, dalam sebuah langkah yang memperumit sengketa atas potensi cadangan gas lepas pantai di Mediterania timur.
Turki mengatakan perjanjian itu bertujuan melindungi haknya dan sesuai dengan hukum internasional. Presiden Tayyip Erdogan menuturkan bahwa perjanjian tersebut memungkinkan Turki dan Libya melakukan operasi eksplorasi gabungan di kawasan tersebut.
Geram dengan fakta itu, Yunani menuding pemerintah Libya curang dan mengusir duta besar Libya untuk Athena. Pihaknya juga mengatakan telah mengajukan keberatannya kepada PBB, dengan mengatakan perjanjian tersebut melanggar hukum internasional.
Ketegangan antara Yunani dan Turki sudah mendidih lantaran eksplorasi gas oleh Turki di Mediterania timur di lepas pantai pulau Siprus, yang terbagi. Anggota NATO tersebut juga berselisih soal hak mineral di Laut Aegea.
Sumber: Reuters
Baca juga: Yunani usir dubes Libya setelah perjanjian perbatasan Turki-Libya
Baca juga: Yunani tentang perjanjian Libya - Turki soal batas maritim
Baca juga: Lima negara Barat, Turki dan UAE dukung perusahaan minyak negara Libya
Erdogan dijadwalkan kunjungi Indonesia 2020
Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2019