• Beranda
  • Berita
  • Riri Riza: Aplikasi layanan konten kurangi pembajakan film

Riri Riza: Aplikasi layanan konten kurangi pembajakan film

12 Desember 2019 23:07 WIB
Riri Riza: Aplikasi layanan konten kurangi pembajakan film
Sutradara film Indonesia, Riri Riza, (paling kanan) dalam konferensi pers di Jakarta. (Indriani)
Sutradara film ternama Tanah Air Riri Riza mengatakan keberadaan aplikasi layanan konten hiburan atau "over the top" (OTT) terbukti mampu mengurangi pembajakan film.

"Saat ini, akses film bermutu bisa diakses melalui OTT. Beberapa bulan setelah film tayang di bioskop, sudah ada OTT. Jadi tidak ada lagi alasan untuk melakukan pembajakan," ujar Riri di Jakarta, Kamis.

Riri Riza memberi contoh film terbarunya yang berjudul Bebas, yang akan bisa diakses melalui aplikasi layanan Catchplay+ pada Februari 2020.

Dengan kenyataan itu, kata Riri Riza, tidak ada lagi alasan untuk menonton film bajakan. Melalui aplikasi layanan konten juga memudahkan penonton untuk menonton film kapan saja dan dimana saja.

"Film Bebas contohnya, banyak penonton yang ingin menonton berkali-kali. Paling sedikit dua kali," kata dia.

Baca juga: Fitur live streaming medsos berpotensi suburkan pembajakan film

Dia menambahkan pembajakan film juga semakin berkurang seiring perkembangan dunia digital yang lebih terbuka. Biaya yang dikeluarkan untuk mengakses film-film bermutu lebih murah dibandingkan membeli yang bajakan.

Produser film Bebas, Mira Lesmana, mengatakan keberadaan OTT menambah umur dari film. Hal itu dikarenakan ada batasan waktu penayangan di bioskop.

"Dengan adanya layanan OTT ini akan menambah umur film tersebut. Tidak secepat di bioskop yang beberapa bulan sudah turun lahan," ujar Mira.

Baca juga: Pembajakan membuat industri film rugi Rp437,5 miliar

CEO Catchplay Group, Daphne Yang, mengatakan ke depan pihaknya fokus dalam mengangkat industri produksi konten lokal.

"Kami sangat senang, mengumumkan kemitraan digital ekslusif kami dengan Miles Films pada film Indonesia terbaru. Ke depan, kami juga menggaet film-film lokal lainnya untuk tayang di layanan kami," kata Daphne.
Baca juga: Jaringan Ilegal Pengunduhan Film Digerebek

Pewarta: Indriani
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2019