Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Sayap Perempuan, Partai Pembangunan dan Keadilan (AKP), partai politik yang didirikan dan saat ini masih dipimpin oleh Presiden Recep Tayyib Erdogan.
"Naluri kita (perempuan) yang kuat untuk menolong orang lain, memperhatikan hal-hal detail, dan untuk lebih banyak mendengar membuat kita mampu memimpin dengan hati, membuat kita mengambil keputusan yang berbasis kebutuhan nyata rakyat dan membuat keputusan yang tepat saat dibutuhkan. Atau dalam kata lain kita mampu memimpin dengan penuh kepedulian", ujar Risma dalam pidatonya selama kurang lebih 15 menit di depan Presiden Erdogan dan sekitar tiga ribu perempuan yang hadir, seperti disampaikan dalam keterangan tertulis KBRI Ankara, Jumat.
Selain menyampaikan pidato dalam sesi utama, pada kesempatan tersebut Risma juga menandatangani kerja sama sister city antara Kota Surabaya dengan Kota Gaziantep, salah satu kota industri utama di Turki yang juga dipimpin oleh seorang wali kota perempuan. Penandatanganan kerja sama tersebut dilakukan langsung di hadapan Presiden Erdogan.
"Para pemimpin politik di Turki meminta bantuan saya menghadirkan Bu Risma. Sebuah kebanggaan jika perempuan Indonesia bisa menjadi inspirasi dan model bagi kaum perempuan di negara lain", kata Duta Besar RI untuk Turki Lalu Muhamad Iqbal.
Forum ini diselenggarakan sebagai bagian dari upaya Presiden Erdogan untuk mengarusutamakan peran perempuan di berbagai sektor, termasuk dalam politik.
Baca juga: Wali Kota Risma jadi pembicara forum internasional di Turki
Edisi ke-6 forum internasional perempuan itu dihadiri oleh para tokoh perempuan dari sekitar 20 negara. Risma diundang sebagai tamu kehormatan karena dipandang berhasil sebagai wali kota dan berhasil menjadi inspirasi bagi banyak perempuan, termasuk di Turki.
"Perempuan-perempuan inspiratif seperti Risma dari Surabaya, Indonesia, menambah keyakinan kita bahwa perempuan harus dilibatkan dan diajak bicara dalam proses pembangunan," tutur Presiden Erdogan dalam pidato sambutannya.
Saat ini dari 600 anggota parlemen Turki, hanya 103 orang perempuan. Dari 1.389 wali kota, hanya sekitar 3 persen wali kota perempuan.
Pada masa kepemimpinan Presiden Erdogan terjadi peningkatan signifikan jumlah perempuan yang aktif di ranah publik, meskipun disadari jumlahnya masih masih jauh dari harapan.
Baca juga: Wali Kota Surabaya bahas transportasi ramah iklim di forum PBB
Baca juga: Risma paparkan keberhasilannya menutup eks lokalisasi dolly Surabaya
Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Maria D Andriana
Copyright © ANTARA 2019