"Dana hibah itu diberikan melalui bantuan grassroots (akar rumput, red) untuk keamanan manusia tahun anggaran 2019 periode pertama," kata Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masafumi Ishii usai menandatangani penyerahan hibah di Kedutaan Besar Jepang di Jakarta, Jumat.
Baca juga: Indonesia-IM Japan sepakat perbanyak peserta magang ke Jepang
Ia menjelaskan bantuan hibah yang menjadi program tahunan pemerintah Jepang itu bertujuan untuk membantu negara-negara mitra, salah satunya Indonesia, meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
"Menurut kami, pendidikan dan kesehatan merupakan dua sektor yang dapat secara langsung berkontribusi meningkatkan kualitas hidup masyarakat," tambah dia.
Untuk tahun anggaran 2019 periode pertama, dana hibah diberikan ke empat proyek, di antaranya renovasi sekolah dasar di Indralaya Mulia, Ogan Ilir, Provinsi Sumatera Selatan senilai Rp906 juta; pembangunan fasilitas pelatihan kejuruan di Desa Sodo, Gunung Kidul, Yogyakarta senilai Rp868 juta.
Baca juga: Erick Thohir bahas peningkatan kerja sama dengan Jepang
Dua proyek lainnya meliputi proyek renovasi sekolah dasar di Gadog, Cianjur, Jawa Barat senilai Rp1,12 miliar; dan terakhir, renovasi klinik di Ampera, Maluku Tengah, Maluku sebesar Rp447 juta.
Dubes Ishii menjelaskan pihaknya memilih empat proyek itu karena mempertimbangkan kemampuan pelaksana dalam menjalankan renovasi serta pembangunan.
Baca juga: Menko Airlangga sambut upaya Jepang tingkatkan investasi di Indonesia
"Ada banyak proyek yang diajukan, dan saya merasa bahagia karena banyak harapan dalam usulan pengajuan dana hibah. Namun anggaran kami terbatas sehingga kamu mementingkan proyek yang memang berkontribusi terhadap peningkatan kualitas kehidupan, dan kemampuan pelaksana," terang Dubes Ishii.
Beberapa lembaga nirlaba yang menerima dana hibah itu, di antaranya Yayasan Islam Al-Ittifaqiah, Yayasan Trisakti Arum Lestari, Yayasan Darul Huda, dan Yayasan Ukhuwah Masohi.
Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Mohamad Anthoni
Copyright © ANTARA 2019