Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari menambahkan 8,9 dolar AS atau 0,6 persen, menjadi ditutup pada 1.481,2 dolar AS per ounce.
Indeks dolar AS, yang mengukur dolar terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 0,23 persen menjadi 97,21 pada 18.30 GMT, setelah sempat tergelincir ke serendah 96,719, sebelum penyelesaian transaksi emas.
Emas biasanya bergerak berlawanan arah dengan dolar AS, yang berarti jika dolar melemah maka emas berjangka akan naik, karena emas yang dihargai dalam dolar AS menjadi lebih murah bagi investor yang menggunakan mata uang lainnya.
Baca juga: Emas naik 6,9 dolar AS ditopang greenback yang lebih lemah
Namun kenaikan emas lebih lanjut tertahan, karena Wall Street mencermati kemajuan terbaru tentang perjanjian ekonomi dan perdagangan fase satu antara Cina dan Amerika Serikat, dengan ketiga indeks utama bergerak naik.
Penguatan di pasar ekuitas membuat emas sebagai aset safe haven menjadi kurang menarik, karena investor mengalihkan investasinya ke aset-aset berisiko yang memberikan imbal hasil lebih tingggi seperti saham.
Adapun logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Maret naik 6,3 sen atau 0,37 persen, menjadi ditutup pada 17,012 dolar AS per ounce. Platinum untuk penyerahan Januari berkurang 6 dolar AS, atau 1,69 persen, menjadi berakhir di 928,8 dolar AS per ounce.
Baca juga: Emas naik, pedagang amati pembicaraan perdagangan, pengumuman Fed
Sehari sebelumnya, emas berjangka mundur dari keuntungan sesi sebelumnya karena ekspektasi kemajuan dalam pembicaraan perdagangan Amerika Serikat-China mengurangi permintaan untuk logam mulia.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari turun 2,7 dolar AS atau 0,18 persen menjadi 1.472,3 dolar AS per ounce pada akhir perdagangan Kamis (12/12/2019).
Baca juga: Harga emas turun tipis, tertahan pelemahan dolar dan saham AS
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2019