NTB luncurkan wisata medis pertama di Indonesia

14 Desember 2019 22:24 WIB
NTB luncurkan wisata medis pertama di Indonesia
Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), H. Zulkieflimansyah (kiri) saat meluncurkan NTB Medical Tourism atau wisata medis bertempat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi NTB di Kota Mataram, Sabtu (14/12/2019). (ANTARA/Nur Imansyah).
Gubernur Nusa Tenggara Barat, H. Zulkieflimansyah meluncurkan wisata medis atau medical tourism pertama di Indonesia, Sabtu.

Gubernur NTB Zulkieflimansyah mengatakan keindahan alam NTB yang memikat ditambah keramahtamahan masyarakatnya dengan didukung jasa pelayanan medis yang hangat dan menyenangkan serta senyum para petugasnya, dapat memberikan rasa nyaman dan bahagia kepada pasien. Sehingga dapat mendorong optimisme untuk segera sembuh.

"Dengan eksotisme alam di NTB, akan menghadirkan rasa bahagia dan kenyamanan bagi pasien. Harapan hidup dan sembuh itu lahir karena adanya kenyamanan," ujarnya.

Baca juga: Pemahaman pariwisata halal harus diluruskan

Bang Zul sapaan akrabnya menjelaskan, di era kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan sekarang ini, hampir tidak ada sesuatu yang tidak bisa direkayasa. Termasuk tidak ada penyakit yang tidak dapat dicarikan obatnya atau disembuhkan.

"Hanya kematian saja yang tidak dapat kita cegah," tegas Zulkieflimansyah.

Gubernur menilai, NTB memang sudah selayaknya menjalankan wisata medis. Selain karena alamnya yang indah, juga kesiapan pelayanan medis di hampir semua rumah sakit di NTB sudah sangat mendukung. Sehingga akan semakin memberikan optimisme kepada para pasien yang hendak datang berobat.

Lauching wisata medis tersebut, juga diramaikan dengan gelar pameran produk-produk obat-obatan produksi IKM, seperti berbagai jenis jamu dan beragam obat herbal serta peralatan medis/terapi berbasis kearifan lokal lainnya.

Baca juga: Tiga investor berminat kelola destinasi wisata Gili Tangkong

Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi (RUSDP) NTB sebagai rumah sakit terbesar milik masyarakat NTB sendiri menawarkan produk unggulannya berupa pengobatan radioterapi. Layanan radioterapi itu didukung peralatan canggih dengan kapasitas layanan bisa mencapai 80 pasien sehari. Bahkan CT Scan Simulator milik RSUD NTB tersebut merupakan yang pertama kalinya di Indonesia. Selain itu, pesawat sinar radioterapinya pun merupakan pesawat versi yang paling baru.

Tidak itu saja, rumah sakit lainnya di Lombok tidak mau kalah, baik rumah sakit swasta maupun pemerintah ikut mengambil peran dalam acara peluncuran tersebut dengan membuka stand dan memamerkan produk unggulan mereka.

Seperti Rumah Sakit Harapan Keluarga menawarkan produk jasa layanan unggulan berupa "treatment cuci darah". Demikian juga RS Risa Centra Medica dengan Baby SPA, dan produk kesehatan lainnya. Seluruhnya akan berkolaborasi dengan RSUD NTB sebagai fasilitator dalam program "NTB Medical Tourism".

Sementara itu, Direktur RSUD Provinsi NTB, dr. H. Lalu Hamzi Fikri, menjelaskan dilaunchingnya medical tourism ini merupakan langkah awal bagi Pemprov NTB. Bekerjasama dengan Dinas Pariwisata, Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia ASITA, dan berbagai rumah sakit pemerintah dan swasta di Mataram, diharapkan dapat menjadikan pariwisata di NTB semakin kuat. Promosi akan gencar dilakukan di berbagai belahan dunia di bantu oleh stake holder terkait. Terlebih keberadaan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika sebagai destinasi super prioritas nasional. Apalagi di tahun 2021 nanti balap motor paling bergengsi di dunia, MotoGP akan digelar di Lombok, NTB.

Baca juga: NTB luncurkan 99 desa wisata sebagai program unggulan daerah

"Ini menjadi salah satu langkah kita untuk mewujudkan NTB Gemilang," katanya.

Ia menjelaskan, tak hanya produk medisnya saja, produk wisata yang ditawarkan juga telah dipersiapkan para guide medis untuk mendampingi para pasien medical tourism tersebut. Setelah menyandang predikat World Best Halal Tourism Destination dan World Best Halal Honeymoon Destination, kini NTB memulai langkah pertamanya mengembangkan medical tourism atau wisata medis.

Peluncuran NTB medical tourism ini mengambil tempat di Graha Mandalika RSUD Provinsi NTB. Turut hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Dinas Kesehatan NTB, dr. Nurhandini Eka Dewi serta disaksikan pejabat dari Kementerian Kesehatan dan Kementerian Pariwisata serta ratusan pelaku industri jasa kesehatan dan pariwisata lainnya di NTB.


Baca juga: MUI dorong NTB jadi pusat destinasi wisata halal dunia
Baca juga: Jaga lingkungan dan mitigasi, 1 juta mangrove ditanam di Lombok Barat
Baca juga: NTB kembangkan Diorama Tanak Beak sebagai destinasi wisata sejarah

Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019