Mantan anggota grup One Direction ini menjadi lebih terkenal karena gayanya yang flamboyan. Namun dalam sebuah wawancara dengan The Guardian, dikutip Senin, dia menolak bahwa pemilihan busana yang dikenakan mencerminkan orientasi seksual.
Ketika ditanya tentang rumor biseksualitas, pelantun "Adore You" itu bersikeras jika fesyen bukanlah tentang "apa yang dipakai wanita dan apa yang dipakai pria."
"Jika saya melihat kemeja yang bagus dan diberi tahu, 'Tapi ini untuk wanita.' Saya pikir: 'Okaaaay? Itu tidak membuat saya jadi tidak ingin memakainya. Saya pikir saat Anda merasa lebih nyaman dengan dirimu sendiri, semuanya akan menjadi jauh lebih mudah," ujar Harry.
Harry juga merasa saat ini dunia sangat bebas untuk mengekspresikan diri. Jadi dia berharap orang bisa belajar untuk menerima diri mereka dengan apa adanya.
"Saya pikir orang bertanya, 'Mengapa tidak?' lebih banyak. Ini yang membuat saya tertarik. Ini bukan hanya tentang pakaian yang batasannya tidak jelas, tapi ini melintasi banyak hal. Saya pikir Anda bisa menghubungkannya dengan musik di mana berbagai genre juga tidak memiliki batasan yang jelas," kata mantan kekasih Taylor Swift itu.
Sementara itu, album baru Harry yang bertajuk "Fine Line" sudah terjual habis dalam pertunjukan di The Forum, Los Angeles, Jumat (13/12). Dia juga mendapat penampilan kejutan dari teman dekatnya Stevie Nicks yang merupakan vokalis Fleetwood Mac.
Baca juga: Harry Styles akan berduet dengan mantan kekasih di album baru
Baca juga: Harry Styles tak sadar Zayn Malik tidak bahagia bersama One Direction
Baca juga: Simon Cowell prediksi One Direction akan kembali dalam konser reuni
Pewarta: Maria Cicilia
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2019