Kementerian Komunikasi dan Informasi Republik Indonesia mengapresiasi pelaksanaan Konvensi Nasional Humas yang diikuti ratusan peserta dari perwakilan badan pengurus pusat dan pengurus cabang persatuan humas seluruh Indonesia di Yogyakarta pada 16-17 Desember 2019.diviralkan kepada dunia bahwa Indonesia bukan negara yang kecil, Indonesia kaya dengan kontennya
"Kami berikan apresiasi atas nama Pak Menkominfo, kegiatan ini sungguh menjadi penting dan ini menjadi wujud partisipasi teman-teman profesi di bidang kehumasan untuk memikirkan bagaimana komunikasi masyarakat kepada bangsa ini," kata Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kemkominfo Widodo Muktiyo usai pembukaan KNH 2019 di Yogyakarta, Senin.
Konvensi Nasional Humas (KNH) 2019 yang diikuti sekitar 600 peserta dengan berpakaian adat Nusantara masing-masing daerah di Tanah Air tersebut mengambil tema Kearifan Lokal Solusi Global.
Baca juga: Konvensi Perhumas bahas kemampuan yang dibutuhkan di era digital 5.0
Menurut dia, KNH 2019 dilaksanakan dengan hasil akhirnya adalah kalau semua profesi komunikasi atau kehumasan ini bahu membahu untuk membangun nama baik bangsa, tentu bangsa Indonesia akan terangkat reputasinya.
"Kegiatan tahunan ini juga penting karena tema yang diangkat betul-betul menarik, yaitu "Kearifan Lokal Solusi Global", dimana ini adalah bagian dari upaya untuk menunjukkan Indonesia yang punya kebhinekaan sangat besar, sangat luas. Ini bisa menjadi konten positif untuk dikenal di dunia global," katanya.
Bahkan, lanjut Dirjen IKP Kemkominfo, konten-konten positif tersebut tentu saja akan menjadi konsumsi masyarakat global untuk melihat sejauh mana kekayaan Indonesia, kearifan-kearifan Indonesia yang memang Indonesia ke depan menjadi negara lima besar di dunia.
"Ini akan diangkat, diblow up, diviralkan kepada dunia bahwa Indonesia bukan negara yang kecil, Indonesia kaya dengan kontennya, kaya dengan seni budayanya, kaya dengan kulinernya," katanya.
Widodo Muktiyo juga mengatakan, bahkan konten-konten tersebut bisa menjadi bagian dari kuliner diplomasi, jadi menjadi dipolomasi keragaman budaya Indonesia ke dunia Internasional.
Baca juga: Perhumas ingin gali kembali kearifan lokal
Pewarta: Hery Sidik
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019