"Yang paling penting di sini, bagaimana masyarakat menjaga hutan. Ini yang paling utama," ucap Mohammad Irwan Lapatta, di Sigi, Senin.
Pernyataan bupati berkaitan dengan seringnya bencana banjir dan longsor menghantam beberapa wilayah di Kabupaten Sigi, diantaranya Kecamatan Kulawi dan Kecamatan Dolo Selatan.
Bupati mengakui bahwa Sigi paling sering dilanda banjir bandang dan longsor, walaupun bencana yang sama juga menimpa beberapa kabupaten lainnya di Sulawesi Tengah.
"Bencana serupa ini hampir terjadi di semua wilayah di semua titik di Sulawesi Tengah, terkhusus Kabupaten Sigi. Kita yang paling banyak," akui Bupati.
Baca juga: Korban banjir di Kulawi masih bertahan di lokasi pengungsian
Baca juga: Banjir bandang di Sigi, "mungkin Tuhan mulai bosan?"
Baca juga: DPRD Sulteng nilai perlu pelestarian DAS di Sigi cegah banjir
Karena itu, kata dia, yang paling penting yang harus dilakukan oleh masyarakat adalah menjaga hutan. Sebab menangani bencana dan menanggulangi dampak dari risiko bencana merupakan tanggung jawab semua pihak.
Irwan Lapatta mengaku saat dirinya dilantik sebagai Bupati, ia telah mengeluarkan surat imbau dan peringatan kepada masyarakat untuk tidak melakukan penebangan pohon secara liar.
"Berulang-ulang surat kami, sejak saya diangkat sebagai Bupati, saya telah layangkan dua surat untuk masyarakat termasuk di Kulawi," katanya.
Masyarakat diajak untuk melestarikan hutan, menanam pohon lewat program Sigi Hijau yang setiap desa harus ditanam 5.000 pohon, dengan salah satu tujuannya untuk mencegah banjir dan longsor.
"Tentu ini kembali kepada kesadaran kita masing-masing, kesadaran ini yang sangat penting. Kepada masyarakat yang terdampak bersabar dengan cobaan yang diberi oleh Tuhan," kata Bupati.
Bupati Sigi Irwan Lapatta juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu pemulihan daerah terdampak bencana Desa Bolapapu, Kabupaten Sigi.
Banjir bandang disertai lumpur, kayu dan batu menghantam Dusun Pangana Desa Bolapapu pada Kamis 12/12 petang sekitar pukul 18.10 Wita, akibatnya 57 rumah rusak, dimana tujuh rusak berat dan 50 rusak ringan.*
Baca juga: PRB dukung rencana Pemkab Sigi relokasi korban banjir di Kulawi
Baca juga: Penyaluran bantuan korban banjir Kulawi lewat posko induk
Baca juga: Jambata usul warga korban banjir di Kulawi direlokasi
Pewarta: Muhammad Hajiji
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019