Kemendikbud fokus tangani pendidikan vokasi

16 Desember 2019 19:29 WIB
Kemendikbud fokus tangani pendidikan vokasi
Sekretaris Jenderal Kemendikbud Ainun Na'im di Jakarta, Senin. (Indriani)
Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Ainun Naim mengatakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan fokus dalam pembenahan pendidikan vokasi.

"Kalau kita lihat strukturnya sekarang berbeda dengan sebelumnya. Sekarang kalau kita lihat strukturnya ada Ditjen Dikti kemudian ada Ditjen Vokasi. Artinya kami mau lebih fokus menangani program studi di bidang vokasi, agar lulusannya itu betul-betul punya kualifikasi untuk bekerja di masyarakat, di industri atau berkontribusi di masyarakat," ujar Ainun usai pelantikan dirinya sebagai Sesjen Kemendikbud di Jakarta, Senin.

Dia menambahkan ke depannya, pendidikan vokasi akan terintegrasi, mulai dari sekolah menengah kejuruan (SMK) hingga program diploma satu dan diploma empat. Kemendikbud juga mempererat keterkaitan antara dunia akademik dengan industri. Sehingga mahasiswa bisa melakukan praktik dan mendapatkan materi-materi yang relevan dengan industri yang ada sekarang.

"Kami ingin esensinya supaya lulusan perguruan tinggi itu, betul-betul punya kompetensi yang akan menjadi bekal dia dalam hidup di masyarakat, bisa berkontribusi di masyarakat. Jadi jelas kompetensinya sehingga lulusan itu tahu apa yang akan dia kerjakan, setelah lulus," ujar dia.

Baca juga: Pemerintah genjot vokasi penuhi daya saing tenaga kerja

Dengan kata lain, lanjut Ainun, pengangguran pada kalangan lulusan perguruan tinggi bisa dikurangi dengan program-program vokasional. Ainun juga menyebut ke depannya, proses belajar dan peningkatan kompetensi siswa dan mahasiswa itu lebih fleksibel.

Baca juga: Ilham Habibie: Pendidikan vokasional penting tingkatkan daya saing

Dengan fleksibilitas yang lebih tinggi, kata dia, juga lebih cepat merespon perubahan-perubahan atau secara proaktif melihat perubahan yang terjadi dengan fleksibilitas. Ke depannya, mahasiswa juga bisa mengambil mata kuliah lintas program studi.

"Bahkan juga cara belajarnya itu lebih fleksibel misalnya ada mahasiswa yang punya bakat misalnya berwirausaha. Maka dengan teknologi, yang dia ketahui dari universitas atau lembaga lain bisa mengembangkan usaha," terang Ainun lagi.
Baca juga: Pemerintah fokus benahi vokasi tingkatkan kualitas SDM nasional

Pewarta: Indriani
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2019