Tiga peserta didik Dasar Bintara (Daspa) dan Dasar Perwira (Daspa) dari Pusdik Brimob Watukosek Pasuruan tewas setelah tersambar petir saat menjalani pelatihan di puncak Gunung Ringgit, Pasuruan, Jawa Timur, Senin (16/12).Benar ada delapan peserta didik tersambar petir, yang tiga di antaranya meninggal dunia. Sekarang dalam proses evakuasi ke RS Bhayangkara (Polda Jatim)
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera dikonfirmasi di Surabaya mengatakan ada delapan peserta didik yang tersambar petir, tiga di antaranya meninggal dunia, sementara lima lainnya mengalami luka-luka.
"Benar ada delapan peserta didik tersambar petir, yang tiga di antaranya meninggal dunia. Sekarang dalam proses evakuasi ke RS Bhayangkara (Polda Jatim)," ucapnya.
Barung menjelaskan kronologi kejadian peristiwa tersebut diawali dengan berangkatnya peserta didik dari Pusdik Brimob Watukosek Pasuruan pada Senin pagi, tepatnya pada pukul 06.00 WIB.
Mereka berangkat dari Desa Talunongko, Pasuruan, dengan rute Gunung Ringgit dan Gunung Welirang.
"Jam 13.00 WIB cuaca di puncak dan sekitar wilayah Gunung Ringgit hujan deras. Melalui HT tim Keslap (kesatuan lapangan) yang mendampingi giat tersebut, dilaporkan kejadian delapan orang siswa tersambar petir. Posisi kejadian di puncak Gunung Ringgit. Dilaporkan oleh tim di TKP, tiga orang meninggal dunia dan lima luka-luka," ungkapnya.
Saat ini, kata dia, peserta didik yang tersambar petir tersebut tengah dilaksanakan evakuasi dari puncak Gunung Ringgit ke Posko Durya.
"Tim dari Posko Surya sudah diberangkatkan ke TKP. Selanjutnya, para korban akan dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim," kata perwira menengah tersebut.
Terkait identitas korban tersambar petir tersebut, lanjut dia, masih dikomunikasikan dengan tim di lapangan.
"Untuk identitas sedang dikomunikasikan dengan tim Keslap di lapangan. Untuk penanganan korban RS Bhayangkara akan mengirimkan bantuan dua ambulan beserta medis," tuturnya.
Pewarta: Fiqih Arfani/Willy Irawan
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2019