• Beranda
  • Berita
  • Telkom ajak perusahaan di Indonesia kampanyekan budaya Nusantara

Telkom ajak perusahaan di Indonesia kampanyekan budaya Nusantara

16 Desember 2019 22:53 WIB
Telkom ajak perusahaan di Indonesia kampanyekan budaya Nusantara
VP Corporate Communication Telkom Indonesia Arif Prabowo saat berbicara dalam Konvensi Nasional Humas 2019 di Yogyakarta, Senin. (FOTO ANTARA/Luqman Hakim)

Itu yang sering kami lakukan, banyak sekali talenta Indonesia yang punya potensi cukup besar di kancah internasional,

PT Telkom Indonesia (Persero) mengajak perusahaan di Indonesia bersama-sama mengampanyekan budaya nusantara di kancah internasional dengan menggandeng para seniman dan budayawan.

"Bagaimana kita mengampanyekan 'local wisdom' kita ke kancah internasional karena perusahaan kita hidup di Indonesia, mencari makan di Indonesia," kata VP Corporate Communication Telkom Indonesia, Arif Prabowo saat berbicara dalam Konvensi Nasional Humas 2019 di Yogyakarta, Senin.

Menurut Arif, karena kebanyakan SDM di perusahaan, bukan pelaku budaya secara langsung sehingga perlu membuka ruang dengan menggandeng para budayawan atau seniman untuk mempromosikan budaya lokal di Indonesia ke kancah di internasional.

Baca juga: Telkom serius kembangkan program inkubasi startup game di Indonesia

"Itu yang sering kami lakukan, banyak sekali talenta Indonesia yang punya potensi cukup besar di kancah internasional," tambah dia.

Sebagai kontribusi untuk melestarikan dan mengampanyekan budaya Nusantara, ia mengklaim PT Telkom hingga saat ini telah memproduksi sebanyak 1.000 video dengan konten budaya lokal mulai dari Sabang sampai Merauke.

"Ini salah satu yang kami lakukan bagaimana mencoba mengangkat budaya Indonesia, apapun itu," kata dia.

Baca juga: Telkomsel dan IndiHome jadi layanan teratas Telkom sepanjang 2019
 

Memasuki era digital, lanjut dia kampanye budaya Nusantara perlu mendapat dukungan dari perusahaan di Indonesia karena arus informasi yang begitu cepat memberikan peluang budaya luar masuk ke Indonesia tanpa mengenal batas.

"Harusnya kita manfaatkan ini (era digital), jangan sampai budaya luar masuk ke Indonesia tapi budaya Indonesia tidak keluar," ujar dia.

Akibat banyaknya arus budaya luar yang masuk ke Indonesia, menurut dia saat ini banyak generasi muda bahkan anak-anak yang lebih mengenal budaya luar seperti Korean Pop (K-Pop) dibandingkan lagu-lagu nasional.

"Sekarang ini orang lebih mengenal K-Pop dibandingkan mengenal lagu Indonesia, khususnya lagu anak-anak. Ini akibat dari arus informasi yang mengalir dari luar ke Indonesia," tambahnya.

Baca juga: Telkom jajaki kerja sama pengembangan bisnis cloud dengan Cisco

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Hendra Agusta
Copyright © ANTARA 2019