Puluhan pengendara bus angkutan mudik Natal dan Tahun Baru 2020 di Terminal Kampung Rambutan dinyatakan bebas dari penyalahgunaan narkoba.
"Alhamdulillah, semuanya yang menjalani tes urine hari ini negatif dari pengaruh narkoba," kata Kepala Terminal Kampung Rambutan Thofik Winanto di Jakarta, Selasa siang.
Kegiatan tes urine yang berlangsung di ruang tunggu penumpang Terminal Kampung Rambutan digelar oleh Ditresnarkoba Polda Metro Jaya, BNNP DKI, dan Satresnarkoba Polrestro Jakarta Timur.
Kegiatan berlangsung sejak pukul 09.00 WIB hingga pukul 12.00 WIB sebagai kegiatan rutin yang digelar jelang libur panjang.
Petugas berseragam polisi dan tim keamanan terminal menyisir satu per satu bus yang melintas dan menggiring supir berikut kondektur menuju ruang tes urine.
"Ada 98 yang menjalani pemeriksaan urine, 54 supir bus, sisanya karyawan perusahaan otobus (PO), dan petugas," katanya.
Proses penyimpanan cairan urine dari toilet terminal turut didampingi petugas.
Urine dapat dinilai berdasarkan penampilan fisiknya berupa warna, kejernihan, bau, tingkat asam dan basa (pH), adanya glukosa (gula), protein, nitrit, sel darah putih dan merah, bilirubin, kristal, bakteri dalam urine, dan lain-lain.
Hasilnya ke 98 orang yang menjalani tes urine dipastikan negatif.
"Ini kegiatan rutin dalam rangka arus mudik dan tahun baru, sudah dilaksanakan setiap tahun. Agar tidak ada kecelakaan akibat mengkonsumsi narkoba," kata Kasatresnarkoba Polrestro Jakarta Timur AKBP Jonter Banuarea.
Baca juga: Dishub DKI: Jangan ragu naik bus Zhong Tong
Baca juga: Dishub DKI nyatakan tak bisa larang penggunaan Bus Zhong Tong
Baca juga: DKI Jakarta mau pakai bus listrik? Tengok penerapannya di Shenzhen
Baca juga: Dishub DKI: Jangan ragu naik bus Zhong Tong
Baca juga: Dishub DKI nyatakan tak bisa larang penggunaan Bus Zhong Tong
Baca juga: DKI Jakarta mau pakai bus listrik? Tengok penerapannya di Shenzhen
Jonter berharap kegiatan ini bisa memberi ketenangan kepada penumpang saat berlibur menumpang bus dari Kampung Rambutan.
Selain urine, kata dia, petugas juga memeriksa kesehatan para supir dan petugas.
"Kalau tensinya tinggi pasti supir tidak diperbolehkan mengemudi. Ini untuk mengantisipasi adanya kecelakaan," katanya.
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2019