Staf Khusus Presiden Billy Mambrasar menekankan pentingnya basis data atau database UMKM sebagai dasar untuk menetapkan kebijakan yang tepat dalam memberdayakan UMKM di seluruh Indonesia.saya berkunjung dari daerah ke daerah dari Aceh kemudian dari Papua itu terbentuklah database UMKM dari yang dimiliki oleh milenial sendiri
Billy Mambrasar dalam kunjungan media ke Kantor LKBN Antara Jakarta, Selasa, mengatakan ia telah berkunjung dari daerah ke daerah termasuk dari Aceh hingga ke Papua.
“Kebetulan dengan saya berkunjung dari daerah ke daerah dari Aceh kemudian dari Papua itu terbentuklah database UMKM dari yang dimiliki oleh milenial sendiri. Jadi dari database itulah kita bekerja ‘moving forward’,” kata pria kelahiran 17 Desember 1987 itu.
Ia mengatakan bahwa Presiden menekankan hal itu beberapa kali apalagi pada saat ia diajak Presiden Jokowi kunjungan kerja ke Cilegon untuk melihat langsung nasabah program Mekaar dari PT PNM yang sebagian besar merupakan ibu-ibu pelaku usaha ultra mikro.
Baca juga: Presiden minta ekosistem bisnis UMKM di Indonesia diperbaiki
Menurut Billy, produk UMKM di Cilegon “excellent” dengan sentuhan selera yang bagus hanya saja Presiden masih menilai kurang dari sisi kemasan. Di sisi lain pelaku usaha belum memahami selera pasar dengan baik.
“Sehingga Presiden memberikan PR besar untuk bagaimana membuat ‘improvement’ dalam meningkatkan kualitas ‘packaging’ dan ‘branding’ dari produk-produk UMKM yang ada di Indonesia,” katanya.
Untuk itu, rekannya sesama Staf Khusus Presiden yakni Putri Tanjung, kata Billy, sudah bertemu dengan Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki karena bagaimana pun program tersebut masuk dalam ranah Kementerian Koperasi dan UKM.
“Kami sebagai Staf Khusus bersedia untuk membantu menyampaikan ide-ide inovasi dan Putri sudah meeting dengan Pak Teten untuk kita implementasikan bagaimana ke depan. Hari ini saya dan Putri akan bertemu, dari sini kita akan diskusi ini untuk bagaimana menyokong, bagaimana kita mendukung Menteri Koperasi dan UKM untuk rencananya,” katanya.
Baca juga: Teten bersama Staf Khusus Presiden Milenial bahas daya saing UMKM
Ia menceritakan kunjungannya ke Semarang, Jawa Tengah, dimana hadir 1.200 milenial dengan produk-produk yang menarik mulai dari hijab, makanan kecil, cemilan tradisional, dan sebagainya.
Menurut Billy, kemasan produk mereka sudah baik namun mereka butuh penghargaan dan apresiasi.
“Jadi di-rebrand dan recolor, tentunya butuh kan Putri punya pengalaman panjang dan kreasi dia mampu melihat yang sales market maunya kalau memang harus warna pink kenapa warna cokelat bungkusnya misalnya, bentuknya kenapa begitu, seperti itu,” katanya.
Baca juga: Teten siapkan strategi perluasan pasar UKM sektor riil unggulan
Baca juga: Staf Khusus: Reformasi pola pikir bangun talenta Papua
Baca juga: PT Papua Muda Inspiratif siap cetak "entrepreneur"
Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019