"Kita mencapai Rp1,3 triliun transaksi dalam waktu 24 jam ketika Harbolnas 12.12 kemarin," kata Country Brand Manager Shopee Indonesia Rezki Yanuar di Jakarta, Rabu.
Menurut dia, jumlah ini cukup mengejutkan dan mengalami peningkatan signifikan. Selama kuarter ketiga mulai dari Juli, Agustus, dan September, jumlah transaksi yang terjadi adalah sekira 1,5 juta transaksi per hari.
Pada saat Harbolnas, beberapa sektor barang yang paling banyak menjadi sasaran pengguna Shopee adalah di sektor fesyen, kecantikan, dan produk digital termasuk elektronik.
"Sebenarnya cukup beragam (sektor barang yang berkontribusi). Cukup banyak. Apalagi di 12.12, customer sudah menunggu dan sudah menyiapkan produk mana saja yang mau dibeli nanti," ujar Rezki.
Lebih lanjut, pria berkacamata itu tidak menampik bahwa pengguna wanita sangat dominan di platform e-commerce dengan warna jingga itu. Walaupun menurutnya, Shopee tidak memberikan segmentasi khusus bagi penggunanya.
"Ketika kita ngomongin dominasi, pasti perkembangannya akan meningkat terus. Dan secara generik, 50-60 persen wanita memang suka berbelanja," kata Rezki.
"Kita tidak bikin sentris ke gender. Tapi memang karena secara generik, wanita itu paling suka belanja. Tapi pada dasarnya, kita ingin semua orang nyaman berbelanja di Shopee," ujarnya melanjutkan.
Untuk tahun mendatang, pihaknya optimistis bahwa ekosistem digital Indonesia akan terus bertumbuh sejalan dengan peran masyarakat, pelaku bisnis, dan pemerintah.
"E-commerce pasti tumbuh. Perlahan tapi pasti, seperti kehadiran e-commerce hingga dompet dan pembayaran digital, ekosistem digital kita tumbuh secara sehat," pungkasnya.
Baca juga: Siapa juara "e-commerce" di Indonesia di 2019?
Baca juga: Shopee sukses jual 1,2 juta barang dalam satu jam pertama Harbolnas
Baca juga: J&T Express kirim 10 juta paket saat Harbolnas 12.12
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2019