Gelar pasukan TNI/Polri, dan sejumlah instansi terkait yang terlibat dalam operasi kemanusiaan yang dijadwalkan berlangsung 14 hari terhitung mulai 19 Desember 2019 hingga 1 Januari 2020 itu ditandai dengan apel yang dipimpin Kapolda Sumsel Irjen Pol Priyo Widyanto, di Palembang, Kamis.
Menurut Kapolda, pasukan gabungan tersebut akan disebar ke sejumlah pusat kegiatan masyarakat terkait perayaan Natal dan Tahun Baru serta daerah rawan gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas).
Dengan adanya pasukan gabungan di tengah-tengah masyarakat melakukan pengamanan dan pengaturan arus lalu lintas diharapkan dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat.
Selama berlangsungnya operasi dengan sandi "Operasi Lilin Musi 2019" seluruh stakeholder diajak untuk berinovasi dan berkreasi guna mewujudkan kamtibmas serta keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas (Kamseltibcarlantas) yang lebih kondusif.
Baca juga: Polda Sulawesi Selatan siagakan 89 pos pengamanan Natal-Tahun Baru
Dengan kondisi Kamtibmas dan Kamseltibcarlantas yang lebih kondusif, diharapkan masyarakat dapat merayakan Natal dan Tahun Baru 2020 dengan aman, dan nyaman.
Menghadapi hari besar keagamaan itu dan perayaan tahun baru yang menimbulkan konsentrasi massa pada lokasi tertentu berpotensi terjadinya gangguan Kamtibmas dan Kamseltibcarlantas yang jika tidak diantisipasi dapat mengganggu kegiatan rutin masyarakat dan berbagai aktivitas lainnya.
Pihaknya menyadari bahwa guna mewujudkan situasi aman serta menimbulkan perasaan nyaman bagi masyarakat yang merayakan Natal dan tahun baru tidak dapat bergerak dan bekerja sendiri.
Untuk itu Polda Sumsel bersama seluruh jajaran di 17 kabupaten/kota bersinergi dengan instansi terkait serta dukungan segenap komponen masyarakat lainnya, ujar Kapolda.
Baca juga: Polda Banten siapkan 3.000 personel amankan natal dan tajun baru
Baca juga: Polda Kepri amankan 1.905 objek vital selama Natal dan Tahun Baru
Pewarta: Yudi Abdullah
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019