"Sudah sejak minggu ini, yang saya kemas buku saja karena memang banyak buku yang saya bawa sekarang saya balikin ke rumah lagi. Kemarin raket, bola basket, sudah dibawa pulang ke rumah. Mungkin besok yang terakhir tempat bikin kopi saya, saya akan bawa pulang," ucap Syarif di gedung Pusat Edukasi Antikorupsi KPK, Jakarta, Kamis.
Baca juga: Laode Syarif bacakan puisi untuk mengenang Randi
Ia pun mengungkapkan ada barang yang akan disumbangkannya, yaitu berupa kulit kerang.
"Ada satu dua yang dikasih di sana mungkin, ada saya punya kulit kerang yang besar, itu akan didapat oleh komisioner yang menempati ruangan saya. Nanti saya tulis pesan di situ 'selamat dipakai'," ucap Syarif.
Baca juga: Laode dan Saut pamitan usai umumkan tersangka
Selain itu, ia juga mengaku mendapatkan kenang-kenangan bersama pimpinan lainnya dari pegawai KPK.
"Wah cakep banget kami dapat foto yang dibikin jadi kaya lukisan gitu, kolase ya jadi lima. Pak Agus (Rahardjo) dulu yang di depan kami berempat di belakangnya. Yang buat saya, saya di depan yang empatnya di belakang, jadi dibikin lima," kata dia.
Baca juga: Laode Syarif berharap pimpinan KPK tak hentikan kasus belum tuntas
Ia juga mengingatkan kepada pegawai KPK bahwa perlawanan memberantas korupsi itu adalah perjuangan maraton.
"Kami berlima (pimpinan KPK) bilang bahwa perlawanan memberantas korupsi itu adalah perjuangan maraton, kami ajak mereka untuk optimis. Undang-Undang KPK bisa berubah tetapi semangat seluruh pegawai untuk mencegah dan memberantas korupsi harus tetap kuat bahkan harus jauh lebih kuat lagi dibanding yang sekarang," ujar Syarif.
Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2019