Persidangan tersangka penyerang, yang sebelumnya hanya diidentifikasi sebagai warga negara Yaman berusia 33 tahun, dimulai, demikian lembaga penyiar tersebut.
Penusukan 11 November terjadi di Taman Raja Abdullah, salah satu lokasi yang menyajikan festival hiburan, yang menjadi bagian dari upaya pemerintah untuk membuka masyarakat Saudi dan melakukan diversifikasi ekonomi dari ketergantungan minyak.
Hal tersebut menimbulkan kekhawatiran akan adanya reaksi keras di negara Muslim ultra-konservatif terhadap reformasi sosial yang diterapkan oleh Putra Mahkota Mohammed bin Salman, termasuk mencabut larangan mengemudi bagi perempuan, pemisahan gender dan hiburan masyarakat.
Korban penusukan, dua pria dan seorang perempuan, mengalami luka lecet dan dalam kondisi stabil seusai mendapat perawatan medis, menurut laporan media pemerintah pada saat itu.
Arab Saudi melakukan intervensi dalam perang saudara Yaman pada 2015 melawan al Houthi dukungan Iran. Koalisi militer dukungan AS yang dipimpinnya juga melakukan sejumlah operasi terhadap al Qaida cabang Yaman yang dikenal al Qaida di Semenanjung Arab (AQAP).
Sumber: Reuters
Baca juga: Lima tersangka Al Qaida tewas oleh serangan pesawat nirawak di Yaman
Baca juga: Belasan tentara tewas dalam serangan di Yaman selatan
Baca juga: Pesawat koalisi pimpinan Arab Saudi serang persembunyian Al-Qaida di Yaman
Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2019