Tak jarang, kabar yang didapatkan kemudian dibagikan ulang oleh masyarakat, agar semakin banyak orang mendapatkan informasi bermanfaat.
Sebagai contoh, salah satu pemilik akun Facebook pada Senin (16/12), membagikan sebuah narasi berjudul "Mengatasi gigitan ular berbisa berdasarkan Pengalaman pribadi Mas Daiman". Unggahan yang hingga Kamis (19/12) telah dikomentari empat orang itu, memuat informasi mengenai cara penyembuhan gigitan ular berbisa menggunakan bawang merah.
Tulisan yang sudah direspon 10 orang ini turut mencantumkan gambar ular kobra yang terlihat seolah sedang melindungi telur-telurnya.
Penjelasan:
Diketahui, narasi yang diedarkan pemilik akun Facebook tersebut sebenarnya telah tersebar sejak Sabtu (14/12). Kendati demikian unggahan itu dibagikan ulang hingga Senin, walau ditampilkan dengan sejumlah gambar ular yang berbeda.
Mengacu laporan Direktorat Pengendalian Aplikasi Informatika Kemenkominfo di Jakarta, pada Kamis, pakar gigitan ular berbisa Tri Maharani mengatakan isi pesan yang beredar di Facebook itu bukan langkah penanganan gigitan ular yang benar.
Ketika terkena gigitan ular berbisa, menurut Tri, yang pertama kali harus dilakukan korban adalah tetap tenang. Selanjutnya, korban disarankan memasang bidai menggunakan kayu, bambu atau kardus, untuk mengurangi pergerakan pada bagian yang digigit ular.
Tri tidak menganjurkan penanganan racun ular dengan dihisap maupun disedot, ataupun dipijat. Pakar pengobatan korban gigitan ular berbisa itu lebih menyarankan agar korban segera dibawa ke puskesmas atau rumah sakit untuk mendapatkan perawatan dari pihak medis.
Baca juga: Pakar LIPI jelaskan penanganan pertama gigitan ular
Baca juga: Cara sederhana cegah rumah jadi habitat ular ngepel lantai, kata pakar
Pewarta: Tim JACX dan Kominfo
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2019