"Enggak ada (pengamanan khusus), pakai pasukan yang sudah digelar, baik organik, kodam, maupun yang sudah berkekuatan sejak lama, sejak beberapa bulan yang lalu," kata Sisriadi, di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat, menyusul insiden baku tembak yang terjadi di di Distrik Sugapa, Intan Jaya, Papua.
Baca juga: 120 ribu personel TNI dan Polri amankan Natal 2019 dan Tahun Baru 2020
TNI, kata dia, tetap mengerahkan pasukan yang saat ini sudah tersedia di Papua.
Namun demikian, TNI tetap akan menyiagakan pasukan, prajurit, dan alutsista pendukung. Terutama, untuk pergerakan apabila diperlukan.
"Intinya pengamanan natal dan tahun baru ini TNI membantu polri, jadi komando pengendaliannya di polri yang tersebar di seluruh wilayah," katanya.
Ia berharap masyarakat Papua bisa merayakan natal dengan penuh kedamaian.
Baca juga: 600 personel gabungan amankan Natal-Tahun Baru di Timika
Dalam kesempatan itu, Sisriadi menyebutkan tidak ada penambahan pasukan di Papua pascakontak senjata terjadi antara TNI dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pada Selasa (17/12) yang menyebabkan dua prajurit TNI atas nama Lettu Erizal Zuhry Sidabutar dan Serda Rizky Ramadhan gugur.
Walaupun kembali terjadi kontak senjata, pihaknya tidak akan menambah jumlah pasukan yang bertugas di Papua.
"Papua tetap menggunakan satuan yang sudah tergelar disana," kata Sisriadi.
Baca juga: Polres Jayapura siagakan 500 personel amankan Natal dan tahun baru
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2019