• Beranda
  • Berita
  • Sembilan kecamatan di Limapuluh Kota terdampak banjir dan longsor

Sembilan kecamatan di Limapuluh Kota terdampak banjir dan longsor

20 Desember 2019 16:29 WIB
Sembilan kecamatan di Limapuluh Kota terdampak banjir dan longsor
Wakil Bupati Limapuluh Kota Ferizal Ridwan mengunjungi daerah banjir pada Jumat (20/12/2019). (ANTARA/HO-BPBD Limapuluh Kota)
Sembilan kecamatan di Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat, menghadapi bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi akibat hujan dengan intensitas tinggi yang turun semenjak Kamis (19/12) sore.

Wakil Bupati Limapuluh Kota Ferizal Ridwan di Sarilamak, Jumat, mengatakan bahwa tim pemerintah masih berada di daerah-daerah yang terdampak banjir dan longsor di sembilan wilayah kecamatan.

Menurut Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Limapuluh Kota Rahmadinol, banjir dan tanah longsor antara lain terjadi di Nagari Koto Lamo dan Nagari Galugua di Kecamatan Kapur IX serta Nagari Batu Payuang, Nagari Balai Panjang, dan Nagari Bukik Sikumpa di Kecamatan Lareh Sago Halaban.

"Di Nagari Balai Panjang itu ada tiga jorong, Tareh, Kampung Pondok, dan Kubang Rasau. Di Tareh dan Kampung Pondok itu banjir karena meluapnya sungai di kaki Bukit Barisan," katanya, menambahkan banjir di Jorong Kubang Rasau terjadi akibat luapan Sungai Batang Sinamar.​​​

Banjir juga melanda Nagari Suayan Jorong Suayan Tinggi dan Nagari Sariak Laeh di Kecamatan Akabiluru.

Sementara itu, di Nagari Tungka Jorong Sialang, Kecamatan Situjuah Limo Nagari, longsoran tanah menutup badan jalan dengan sepanjang 15 meter dengan tinggi satu sampai tiga meter. BPBD telah mengerahkan alat berat membersihkan jalan dari longsoran.

Bencana banjir dan atau tanah longsor juga terjadi di Nagari Simpang Sugiran di Kecamatan Guguak, Nagari Sarilamak dan Taram di Kecamatan Harau, Nagari Piobang di Kecamatan Payakumbuh, Nagari Simpang Kapuk di Kecamatan Mungka, Nagari Andaleh di Kecamatan Luak, serta Nagari Tanjung Pauh dan Nagari Koto Alam di Kecamatan Pangkalan.

Kepala Pelaksana BPBD Limapuluh Kota Jhoni Amir mengatakan bahwa sampai saat ini belum ada warga yang mengungsi akibat bencana alam yang terjadi di sembilan wilayah kecamatan di Limapuluh Kota.

"Yang pasti Tim Reaksi Cepat kita masih dan akan terus berada di lokasi yang rawan banjir. Jadi mereka bisa terus menginformasikan ke masyarakat apabila air sudah mulai naik," katanya.

Ia mengatakan bahwa banjir di beberapa daerah sudah menyusut bersama meredanya hujan. "Mudah-mudahan tidak terjadi lagi hujan sehingga banjir terus menyusut," katanya.

Baca juga:
Tanah longsor terjadi di 30 lokasi di Kabupaten Agam
Riau siaga darurat banjir dan longsor

Pewarta: Syahrul Rahmat
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2019