Direktur Operasi II PT Waskita Karya Tbk Bambang Rianto dalam wawancara dengan Antara di Jakarta, Jumat, mengatakan hingga saat ini kontribusi bisnis luar negeri masih kurang dari 10 persen dari total bisnis perseroan.
"Kontribusinya masih di bawah 10 persen tapi setiap tahun terus meningkat," katanya.
Baca juga: Waskita Toll Road targetkan divestasi empat ruas tol 2020
Bambang mengatakan pembangunan infrastruktur yang masih jadi prioritas pemerintah dan rencana pembangunan di ibu kota baru masih jadi pasar yang akan disasar perseroan ke depan.
"Memang masih didominasi pasar nasional karena di nasional saja kita masih banyak, mulai dari pembangunan infrastruktur masih jadi prioritas pemerintah dan pembangunan ibu kota baru. Ini perlu peran besar dari semua perusahaan baik swasta maupun BUMN," ujarnya.
Bambang menjelaskan saat ini perseroan tengah menunggu hasil keputusan pemenang proyek jalur kereta di Filipina yang akan diumumkan Januari 2020 mendatang.
Baca juga: Waskita tunggu kajian Kementerian PUPR bangun Tol Penajam-Balikpapan
Perseroan juga telah menggarap proyek perluasan kompleks Masjidil Haram di Arab Saudi. Perusahaan pelat merah itu juga tengah membahas konsep kerja sama untuk bisa menggarap proyek di Malaysia serta menyiapkan rencana ekspansi ke Afrika Selatan.
Menurut Bambang, ekspansi bisnis ke luar negeri memiliki tantangan tersendiri, mulai dari kesiapan sumber daya manusia (SDM), aturan hukum, hingga penentuan mitra strategis.
"Jadi kita melakukannya tidak langsung tapi bertahap. Bagusnya memang bertahap kalau mau ekspansi ke luar negeri supaya kita memiliki ketahanan yang cukup saat memasuki pasar luar negeri," imbuhnya.
Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019