• Beranda
  • Berita
  • Fasilitas umum Desa Sagu Flotim kembali berfungsi pascapilkades

Fasilitas umum Desa Sagu Flotim kembali berfungsi pascapilkades

21 Desember 2019 12:14 WIB
Fasilitas umum Desa Sagu Flotim kembali berfungsi pascapilkades
Wakil Bupati Flores Timur, Agus Payong Boli. ANTARA/Bernadus Tokan

Wabup Flotim Agus Boli juga meminta para pihak di luar Desa Sagu agar tidak memberikan komentar yang aneh-aneh dan memprovokasi atas nama demokrasi dan hukum yang bisa memicu konflik baru.

Wakil Bupati Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Agus Payong Boli mengatakan fasilitas pelayanan umum di Desa Sagu, Kecamatan Adonara seperti Puskemas dan sekolah yang sempat ditutup sebagai bentuk protes kelompok warga terhadap hasil pemilihan kepala desa, sudah beroperasi kembali dan berfungsi secara normal.

"Fasilitas pelayanan umum di Desa Sagu seperti Puskesmas dan sekolah yang sempat di tutup warga pemilik ulayat, sebagai bentuk protes terhadap dugaan kecurangan pemilihan Kepala Desa Sagu beberapa waktu lalu sudah mulai beroperasi dan berfungsi normal kembali untuk melayani masyarakat," kata Agus Payong Boli di Larantuka, Sabtu.

Menurut dia, situasi dapat pulih setelah pemerintah melakukan komunikasi dengan pewaris Kerajaan Adonara di Sagu, tokoh-tokoh adat asal Desa Sagu, baik yang ada di Pulau Adonara maupun di Jakarta.
Baca juga: NTT berhasil selesaikan 18 konflik perbatasan
Baca juga: Pemprov NTT selesaikan konflik batas wilayah di Pulau Flores


"Sampai tadi pagi, Sabtu, (21/12), saya dihubungi langsung pihak pewaris Kerajaan Adonara di Sagu, Ridwan Bapa Kamba dan tokoh-tokoh adat Sagu. Mereka menerima permintaan bupati dan wakil bupati untuk membuka kembali fasilitas umum yang disegel baik sekolah dan puskesmas," ucapnya.

Mulai saat ini aktifitas boleh berjalan seperti biasa tetapi secara adat Lamaholot, seremoni pembukaan segel tertulis itu baru akan dilakukan dalam satu atau dua hari ke depan.

Wabup Agus Boli juga meminta para pihak di luar Desa Sagu agar tidak memberikan komentar yang aneh-aneh dan memprovokasi atas nama demokrasi dan hukum yang bisa memicu konflik baru.

Kepada masyarakat Desa Sagu diminta tetap tenang dan bekerja seperti biasa.

"Kita sudah hidup susah maka kosentrasi kerja dan hindari konflik. Mari siap menghadapi pergantian tahun baru dengan hati tenang dan damai," kata Agus Payong Boli.
Baca juga: Polresta Tangerang deteksi dini hindari konflik pilkades
Baca juga: Polres Bekasi petakan daerah rawan konflik pilkades

Pewarta: Bernadus Tokan
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019