Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum Komisi Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sumsel, Dhenie Zainal, Sabtu, mengatakan jumlah atlet dari kontingen tersebut turun jika dibandingkan pada PON 2016 Jawa Barat yakni 220 atlet.
"Pada Porwil X Sumatera lalu Sumsel mendapat peringkat 9 dari 10 provinsi, saya mohon maaf karena ini menjadi Porwil terburuk bagi Sumsel, tapi perbaikan prestasi masih bisa dikejar pada PON Papua nanti," ujar Dhenie pada Msyawarah Olahraga Provinsi (Musprov) di Palembang.
Baca juga: Pemprov Babel siapkan lima atlet menembak pada PON XX Papua
Kontingen Sumsel yang memastikan tiket melaju ke PON 2020 di antaranya dari cabang olahraga tenis putra, golf, panjat tebing, motorcross, catur, anggar, taekwondo, atletik, dan pencak silat.
Dengan hasil Porwil X Sumatera yang turun drastis, KONI masih optimistis atlet-atlet Sumsel tetap mengukir prestasi pada PON 2020 dengan target 10 besar, meskipun pada PON sebelumnya Sumsel hanya mampu berada di peringkat 21 dari 34 provinsi.
Sebelum menuju PON 2020, terlebih dahulu KONI Sumsel akan memilih ketua umum untuk periode 2020-2023. Diharapkan kepengurusan KONI yang baru mampu memaksimalkan persiapan atlet Sumsel berlaga pada PON 2020.
Baca juga: Venue bola voli baru dibangun 30 persen
Sementara Wakil Gubernur Sumsel, Mawardi Yahya, meminta KONI Sumsel segera mengevaluasi capaian dan prestasi pada Porwil X Sumatera agar target peningkatan prestasi pada PON 2020 tercapai.
"Jangan sampai prestasi PON 2020 terlalu jomplang dan tidak mencerminkan keunggulan venue-venue yang Sumsel miliki," ujar Mawardi.
Ia menyebut Ketua KONI Sumsel terpilih akan memiliki tugas cukup besar, selain memperkuat sinergi pengurus berbagai cabang olahraga, KONI Sumsel juga perlu memfasilitasi atlet dengan venue-venue yang sudah ada agar prestasi olahraga Sumsel meningkat.
Baca juga: Tim polo air Jakarta dan Jabar diprediksi bakal buat PON 2020 sengit
Pewarta: Aziz Munajar
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2019