"Beberapa waktu lalu saya diundang, saya kontak sama Mas Hasto (Kristiyanto) sekjen, jadi PDI Perjuangan belum memutuskan apa-apa," kata Maruarar di Jakarta.
Maruarar mengatakan bahwa Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP masih akan mempertimbangkan integritas, ideologi kompetensi, dan rekam jejak kader yang akan maju dalam pencalonan, mengingat Solo merupakan basis yang sangat penting bagi partai berlambang banteng tersebut.
Menurut dia, apa yang dilakukan oleh Gibran saat ini masih dalam proses konstitusional yang ada di mekanisme partai.
Baca juga: Jokowi tegaskan pencalonan Gibran murni kompetisi bukan penunjukan
Baca juga: Gibran ikuti uji kelayakan di DPD PDIP Jateng
Baca juga: Gibran tak resah dengan tudingan politik dinasti
Sebagai kader, kata Maruarar, Gibran harus mengikuti mekanisme konstitusional partai. Selain itu, Gibran juga diingatkan untuk menerima apa pun keputusan partai terhadap dia nantinya.
"Tidak mungkin semua yang manis. Kalau kita terima yang pahit, kemudian kita pergi. Politik itu kita harus siap menerima yang pahit dan manis, dan di situ diuji kesetiaan kita dalam berpartai," kata pria yang akrab disapa Ara tersebut.
Maruarar lantas meminta publik untuk bersabar dan menghormati mekanisme partai yang saat ini sedang berjalan.
"Solo 'kan memang basisnya PDIP. Kalau dinamikanya agak tinggi, ya, wajar-wajar saja, namanya banteng, ya, pasti dinamis. Akan tetapi, kami saling menghormati pada saat keputusan diambil nanti," kata Maruarar.
Pewarta: Fathur Rochman
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2019