Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam Seksi Konservasi Wilayah (BKSDA-SKW) II Lahat Martialis Puspito, Minggu, mengatakan bahwa korban bernama Suadi (60) ditemukan oleh warga setelah anaknya melaporkan pondok kopinya rusak dengan beberapa bekas cakaran.
"Korban belum bisa dipastikan tewas akibat serangan harimau, beruang, ataupun anjing hutan karena saat kejadian ini tidak ada saksi yang melihatnya," kata Martials dihubungi dari Palembang.
Baca juga: Petani kopi tewas diterkam harimau di kawasan hutan lindung Lahat
Baca juga: Serangan harimau ke warga Sumsel terjadi di habitatnya
Informasi dihimpun, penemuan korban bermula saat anak korban bernama Poltak (24) mengantarkan bekal ke pondok seperti biasanya. Namun, setibanya di pondok, Poltak tidak menemukan ayahnya.
Poltak justru menemukan pondok ayahnya sudah rusak dengan bekas cakaran dan terdapat jejak diduga harimau.
Ia lantas melaporkan temuan itu ke desa. Tim gabungan yang terdiri atas personel Polsek Mulak Ulu, Koramil Kota Agung, dan warga mencari keberadaan korban.
Saat pencarian sekitar pukul 12.00 WIB, tim menemukan potongan tubuh di lokasi berbeda. Meski sempat mencari potongan yang lain, akhirnya tim memutuskan membawa potongan tubuh yang ada karena hujan deras di lokasi kejadian.
Baca juga: Sumber makanan menipis sebabkan harimau keluar teritori
Potongan tubuh yang diyakini merupakan Suadi tersebut dibawa ke RSUD Lahat. Hasil pemeriksaan menunjukkan korban sudah meninggal 24 jam yang lalu.
"Besok tim akan ke lokasi lagi untuk memeriksa hewan apa yang menyerangnya. Akan tetapi, kalau dari keterangan yang ada, kemungkinan besar lokasinya masih berada di area hutan lindung," kata Martialis.
Ia sangat menyangkan kejadian tersebut karena pihaknya sebelumnya mengimbau warga agar tidak berkebun setelah tiga serangan harimau sebulan terakhir meski korban Suadi belum bisa dipastikan meninggal akibat serangan harimau.
Baca juga: BKSDA pasang box trap di lokasi penerkaman harimau di Lahat
Pewarta: Aziz Munajar
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2019