Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengimbau masyarakat untuk memilih dan menggunakan bus yang sudah dilakukan ramp check atau inspeksi keselamatan yang berarti kendaraan angkutan umum itu sudah lulus pemeriksaan teknis....Bus yang sudah di-ramp check bisa dilihat dari stiker yang terpasang di kaca depan.
"Pada kesempatan ini saya ingin berpesan kepada para masyarakat yang ingin berwisata, carilah bus baik bus pariwisata maupun bus AKAP yang sudah di-ramp check. Hal ini untuk keselamatan. Bus yang sudah di-ramp check bisa dilihat dari stiker yang terpasang di kaca depan," ujar Menhub Budi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu.
Hal tersebut disampaikan Menhub saat meninjau Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur, Minggu (22/12) dalam rangka mengecek kesiapan penyelenggaraan Angkutan Natal 2019 dan Tahun Baru 2020. Untuk mengetahui bus tersebut sudah dilakukan inspeksi keselamatan adalah terdapat stiker bundar berwarna biru yang ditempel di kaca kiri depan.
Di Terminal Kampung Rambutan, Menhub Budi mengecek beberapa fasilitas pelayanan di Terminal, seperti posko kesehatan, loket tiket bus, mengecek kondisi bus dan juga berinteraksi dengan sejumlah penumpang bus.
Menhub meminta personel posko kesehatan di terminal mengecek seluruh pengemudi yang akan berangkat, untuk memastikan bahwa mereka dalam keadaan sehat jasmani. Pengecekan kesehatan untuk pengemudi antara lain gula darah, darah tinggi, bebas narkoba dan alkohol.
Baca juga: Menhub ancam operator bus yang abaikan keselamatan penumpang
Ia mendapatkan laporan bahwa pada libur Natal dan Tahun Baru tahun ini penjualan tiket tujuan Palembang meningkat dua kali lipat dari biasanya. Bukan hanya Palembang, berbagai tujuan di Pulau Jawa juga meningkat. Hal ini menandakan bahwa masyarakat
masih memilih bus menjadi transportasi andalan mereka untuk mudik ke kampung halaman.
"Saya catat penumpang Palembang naik dua kali ipat tandanya memang masyarakat mengharapkan adanya jalan tol untuk menggunakan bus. Ini sesuai prediksi kami,” jelas Menhub.
Menhub mengungkapkan, kapasitas bus yang ada di Kampung Rambutan masih dapat mengatasi adanya lonjakan penumpang tersebut.
“Alasan lain masyarakat memilih bus menjadi transportasi andalan adalah karena memiliki keunggulan, point-to-point. Yaitu langsung dapat mengantarkan masyarakat ke tempat tujuan sehingga mereka tidak perlu mengeluarkan biaya lebih,” ungkap Menhub.
Ke depan, Kemenhub akan membuat sistem e-ticketing untuk bus tujuan jarak jauh di Terminal Kampung Rambutan agar masyarakat bisa lebih mudah merencanakan perjalanan. Namun untuk tujuan dekat seperti daerah Jawa Barat, masyarakat masih bisa membeli langsung di loket pada waktu yang sama (go show).
Baca juga: Tol layang Japek macet, Menhub: bukan kegagalan
Menhub Budi juga menjelaskan bahwa Terminal Kampung Rambutan akan dilakukan revitalisasi dan nantinya akan terintegrasi dengan LRT Jabodebek. Dengan konsep Transit Oriented Development (TOD), masyarakat bisa menggunakan berbagai moda transportasi lainnya yang tersedia di Terminal Kampung Rambutan.
"Ini merupakan bagian dari upaya untuk menggencarkan penggunaan moda transportasi massal ketimbang kendaraan pribadi," katanya.
Sebagai informasi data angkutan keberangkatan bus di Terminal Kampung Rambutan hingga 21 Desember 2019 terdapat 673 bus dengan jumlah penumpang 8666 orang. Sedangkan data bus yang telah dilakukan inspeksi keselamatan hingga 21 Desember 2019 sebanyak 34 bus.
Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019